Riset Idsight: Nilai Kinerja 6 Bulan Prabowo Tembus 74 Persen, Kondisi Ekonomi Ri Jadi Sorotan

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Sabtu, 26 April 2025 - 16:12 WIB

Jakarta, detikai.com – Kinerja Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tetap dapat perhatian nan baik dari masyarakat. Menurut riset, keahlian Prabowo-Gibran selama enam bulan tetap dapat kepercayaan hingga 70 persen lebih.

Demikian temuan hasil riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT). IDSIGHT bergerak untuk melakukan kajian melalui konten media sosial nan diposting dalam akun presiden dan wakil presiden pada 6-15 April 2025, dari platform Instagram, X/Twitter, Facebook, dan TikTok.

Dari laporan Data Digital Indonesia 2024, keempat platform media sosial tersebut paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Dengan karakter pengguna tiap platform berbeda-beda, kombinasinya diharapkan bisa menghasilkan gambaran nan lebih objektif.

Dalam hasil risetnya, jika dihitung dari hasil survei 100 hari kerja, Prabowo dan Gibran mengalami sedikit penurunan kepercayaan. Prabowo saat itu menikmati penilaian publik nan positif menjulang tinggi hingga 83,4 persen. Sementara, Wapres Gibran mencapai 78,2 persen.

Sebanyak 74,6 persen menilai positif kepemimpinan Prabowo, hanya 15,4 persen nan menilai secara negatif. Lalu, sisanya condong netral.

Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

Photo :

  • Youtube Sekretariat Presiden

Kemudian, Wapres Gibran dinilai positif sebanyak 73,5 persen. Sementara, penilaian negatif hanya 14,2 persen dan sisanya berkarakter netral.

“Kinerja Presiden Prabowo pada 6 bulan pemerintahan dinilai positif hingga 74,6 persen, dengan tantangan soal ekonomi dan aspek komunikasi kebijakan publik,” ujar Direktur Komunikasi IDSIGHT Johan Santosa kepada wartawan, Sabtu 26 April 2025.

Dia menjelaskan dalam sejumlah kesempatan, Prabowo mengutarakan hambatan komunikasi nan dihadapi pemerintah. Hal itu diungkapkan saat menanggapi beragam kritik hingga rangkaian aksi-aksi demonstrasi mahasiswa nan menggaungkan tagar #IndonesiaGelap.

Namun, Prabowo dinilai mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki komunikasi. Salah satunya seperti mengundang sejumlah wartawan senior untuk berbincang eksklusif di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Pun, dalam otokritiknya, Prabowo juga memberikan skor terhadap keahlian pemerintahannya 6 dari 10, alias tetap jauh dari sempurna. 

“Di sisi lain Prabowo meyakini adanya terobosan dan pencapaian nan dilakukan, tetapi kurang baik dinarasikan kepada publik,” lanjut Johan.

Kemudian, langkah Prabowo nan menunjuk Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebagai ahli bicara Presiden juga jadi perhatian. 

“Sebelumnya Prabowo mengakui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi teledor saat mengomentari teror kepala babi terhadap media Tempo,” jelas Johan.

Prasetyo sebagai Jubir Presiden pun saat demo di dekat Istana, menemui langsung dan bicara dengan mahasiswa. Dalam tuntutannya mahasiswa menolak kebijakan pemerintah mulai dari efisiensi anggaran nan dikhawatirkan berakibat pada pendidikan dan jasa publik, hingga program unggulan makan bergizi cuma-cuma (MBG).

Muncul pula keresahan di sebagian kalangan generasi muda soal sulitnya mencari kerja dan kenaikan biaya hidup serta kondisi politik. Hal itu berasal hebohnya seruan #KaburAjaDulu di media sosial. 

“Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar menembus Rp17 ribu. Dan, gejolak di bursa saham menambah penilaian negatif terhadap keahlian pemerintah,” jelas Johan.

Lebih lanjut, kondisi dunia nan ramainya perang jual beli dunia lantaran dipicu kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga berakibat terhadap RI. Bagi dia, sektor ekonomi bakal jadi sorotan dan tantangan Prabowo.

“Masalah ekonomi menjadi tantangan pada paruh awal pemerintahan Prabowo-Gibran di tengah bergulirnya program-program prioritas nan juga memerlukan anggaran besar,” tuturnya.

Masih mengenai ekonomi, publik mempertanyakan janji Prabowo-Gibran soal pembuatan 19 juta lapangan kerja. Sebab, kondisi terkini malah marak terjadi pemutusan hubungan kerja alias PHK. 

Halaman Selanjutnya

Dia menjelaskan dalam sejumlah kesempatan, Prabowo mengutarakan hambatan komunikasi nan dihadapi pemerintah. Hal itu diungkapkan saat menanggapi beragam kritik hingga rangkaian aksi-aksi demonstrasi mahasiswa nan menggaungkan tagar #IndonesiaGelap.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya