ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Hasan Nasbi resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO). Pengumuman pengunduran diri ini dia sampaikan melalui akun media sosial Instagram.
Hasan pertama kali diangkat dalam kedudukan tersebut oleh Presiden Joko Widodo pada Agustus 2024. Di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dia tetap melanjutkan perannya hingga akhirnya menyatakan mundur.
Nama Hasan Nasbi mulai dikenal publik sejak Pilgub DKI Jakarta 2012, di mana dia dikenal sebagai pendukung kuat pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kedekatannya dengan Jokowi bersambung ke level nasional, saat dia memegang peran krusial dalam dua kali kemenangan Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019.
Pada Pilpres 2024, Hasan menjadi ahli bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto, menunjukkan loyalitasnya kepada Jokowi sekaligus mendukung koalisi Prabowo.
Lahir di Bukittinggi, 11 Oktober 1979, Hasan merupakan pendiri lembaga survei Cyrus Network nan dikenal aktif dalam publikasi hasil hitung sigap beragam pemilu, termasuk Pilpres 2024.
Pendidikan formalnya dimulai dari SMAN 2 Bukittinggi, lampau melanjutkan ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), di mana dia meraih gelar Sarjana Ilmu Politik pada 2004.
Aktif dalam bumi organisasi sejak kuliah, Hasan pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat UI pada tahun 2000. Ia juga mendirikan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tan Malaka pada 2002, serta menjadi sekretaris Dr. Harry Albert Poeze, peneliti Tan Malaka asal Belanda.
Hasan juga terlibat dalam aktivitas literasi kampus, seperti menjadi redaktur Buletin Madilog dan menulis kitab Filosofi Negara Menurut Tan Malaka (2004) serta Mewarisi Gagasan Tan Malaka (2006).
Hasan Nasbi resmi mundur dari jabatannya sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO). Hasan Nasbi telah mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Prabowo Subianto.