Dedi Mulyadi Beber Alasan Kirim Siswa Nakal Ke Barak, Se Siap Diteken

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengungkap argumen mau mengirim siswa bermasalah di Jawa Barat ke barak TNI Polri untuk mengikuti aktivitas pendisiplinan.

Dedi menyatakan rencana itu sudah dibicarakan dengan para pihak mengenai dan mendapat support masyarakat. Menurut dia, banyak orang tua dan wali siswa saat ini tak sanggup mengurus anaknya.

"Maka saya merubah paradigma itu dengan langkah apa, banyak orang tua nan hari ini tidak punya kesanggupan lagi menghadapi lagi anaknya. Banyak pembimbing nan tidak punya kesanggupan untuk menghadapi murid-muridnya," kata Dedi usai mengikuti rapat kerja di Komisi II DPR, Jakarta, Selasa (29/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyoroti sejumlah masalah nan dihadapi siswa mulai dari gangguan mental hingga fisik. Kondisi itu diperburuk dengan kondisi ekonomi orang tua dan masyarakat seperti terjerat hutang pinjol.

"Ketika anak sekolah di Purwakarta, anak usia SMP delapan [orang] itu membunuh secara terencana kakeknya lantaran tiap malam dihabiskan waktunya untuk main ML," katanya.

Dengan kondisi itu, Dedi mengaku mau melibatkan TNI Polri dalam pembinaan terhadap siswa bermasalah. Menurut dia, siswa-siswa tersebut adalah mereka nan mengalami kenakalan akut dan tak lagi bisa dibina oleh keluarga.

Kata Dedi, siswa tersebut nantinya bakal diserahkan orang tua mereka untuk menjalani pembinaan. Mereka bakal mengikuti aktivitas pendisiplinan di barak-barak TNI dan Polri. Dedi menegaskan bahwa para siswa tersebut bukan untuk dilatih perang.

"Jadi masuk barak militer, bukan latihan perang-perangan. Bukan. Membantu membangun kesehatan pikiran, kesehatan mental, dan kesehatan raga mereka agar mereka menjadi anak-anak nan bugar, tidak minum, tidak merokok, tidak makan eksimer, tidak minum ciu, nan itu obat-obatan itu marak di mana-mana," katanya.

Dedi mengaku sudah menyiapkan surat info (SE) mengenai rencana untuk mengirim siswa bermasalah ke barak TNI Polri. Menurut dia, sejumlah wilayah apalagi telah mulai menerapkan itu, namun secara resmi bakal mulai bertindak pada 2 Mei mendatang.

"Hari ini kita sudah bikin surat info gubernur. Hari ini surat info gubernur sudah saya siapkan. Kepala sekolah sudah kita kumpulkan," kata Dedi.

"Sudah bertahap. Nanti saya punya kebiasaan. Buat opini dulu, sosialisasikan dulu, baru bikin surat edarannya. Kalau dulu enggak, surat info terus di situ enggak berfaedah surat edarannya. Saya enggak," imbuhnya.

(thr/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya