ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Ratusan ribu pengunjuk rasa turun ke jalanan ibu kota Beograd, Serbia, pada Sabtu (15/3), demo memprotes pemerintahan Presiden Aleksandar Vucic yang dianggap korup. Sebagian besar pedemo terdiri dari mahasiswa dan kaum pekerja.
"Kami tidak bakal membiarkan Anda merampas kebebasan kami," ujar seorang mahasiswa dalam rangkaian orasi di atas panggung.
Sumber keamanan dan saksi mata memperkirakan jumlah massa mencapai lebih dari 100.000 orang melibatkan mahasiswa, guru, hingga petani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di taman pusat kota, ratusan veteran dari brigade militer elit dengan baret marun dan golongan pengendara motor apalagi ikut berkawan dengan mahasiswa, berbanjar saat tindakan long march melewati gedung parlemen hingga ke Slavija Square.
Mahasiswa membentuk tim keamanan mereka sendiri, mengenakan rompi kuning bercahaya untuk menjaga jarak antara polisi dan pengunjuk rasa.
"Hari ini kami bakal menunjukkan penolakan kami... menunjukkan apa nan kami perjuangkan-negara nan normal, negara norma tanpa korupsi, kebohongan, tekanan media, dan persekusi," kata Aleksa Cvetanovic, mahasiswa 23 tahun nan telah ikut demonstrasi sejak Desember.
Jalanan dipadati pengunjuk rasa nan menjaga suasana tetap berkobar, menyalakan suar, dan meneriakkan semboyan mereka, "Pump it up!"
Demonstrasi akhir pekan ini merupakan puncak dari tindakan protes anti-pemerintah nan telah berjalan selama berbulan-bulan nan dipicu oleh kejadian genting stasiun kereta api di Novi Sad nan runtuh dan menewaskan 15 orang.
Imbas kejadian itu, sebagian masyarakat menuduh pemerintahan Vucic yang telah berkuasa selama 12 tahun ini korupsi dan lalai selama pembangunan stasiun.
Mahasiswa menuntut pembukaan arsip mengenai kejadian itu dan menuntut semua pejabat nan bertanggung jawab diadili.
Sementara itu, pemerintah membantah tuduhan korupsi dan kelalaian dalam proses pembangunan, hingga kembali menuduh badan intelijen Barat menyulut pemberontakan warga.
Dikutip Reuters, meskipun sebagian besar tindakan berjalan damai, polisi melaporkan sejumlah insiden, termasuk sebuah mobil menabrak barisan pengunjuk rasa di pinggiran Beograd hingga melukai tiga orang.
Selain itu, sekelompok laki-laki dilaporkan menyerang dan melukai seorang mahasiswa serta seorang pengajar universitas di pusat kota nan sedang berdemo.
Polisi sejauh ini telah menangkap 13 orang selama demonstrasi, termasuk tiga laki-laki nan menyerang traktor milik petani pro-Vucic nan diparkir mengelilingi Pionirski Park, tempat para pendukung pemerintah berkemah.
Sementara itu, jaksa telah mendakwa 13 orang mengenai tragedi di stasiun Novi Sad. Krisis politik ini pun telah memicu sejumlah pejabat di kabinet Vucic memundur. Sejauh ini, Perdana Menteri Milos Vucevic serta dua menteri telah mengundurkan diri di tengah gelombang protes ini.
(bac)