ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Sebagai pusat perdagangan, Makkah banyak melahirkan para pedagang dan pengusaha besar. Terlebih, Makkah juga jadi jalur perdagangan penghubung China dan Eropa.
Tak heran banyak orang kaya bermunculan di kota ini. Tercatat ada Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Muhammad nan punya jaringan upaya hingga Mesir. Lalu, Nabi Muhammad itu sendiri nan juga punya upaya di Makkah. Namun, dari sekian banyak orang kaya, nama Abdurrahman bin Auf barangkali menjadi nan tak bisa dikalahkan. Sebab, sahabat Nabi Muhammad itu jadi orang terkaya di Makkah.
Abdurrahman adalah generasi awal pengikut Islam nan diajak oleh Abu Bakar as-Shidiq. Dia masuk Islam berbareng Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Thalhan bin Ubaidillah, dan Sa'ad bin Abi Waqqash.
Setelah masuk Islam, dia selalu setia di sisi Rasulullah dalam setiap kegiatannya. Di setiap waktu senggang itulah Abdurrahman bakal berdagang. Profesi ini ditempuh Abdurrahman karena lebih elastis dibandingkan menjadi petani di Makkah. Saat berjamu ke kota lain, maka dia bisa melakukan tindakan perdagangan dan membuatnya cuan.
Dalam uraian riset "Konsep Bisnis Abdurrohman Bin 'Auf Radiyallahu 'Anh Ditinjau dari Fiqih Muamalah dan Sejarah" (2022), rahasia berbisnis nan dipegangnya adalah selalu menjauhkan diri dari hal-hal haram. Dia tak pernah berhutang dan selalu berbisnis sesuai keahlian dan pengetahuannya.
Selain itu, dia juga tak serakah. Apabila mendapat duit dia selalu memutarnya dengan tujuan bermanfaat, seperti bersedekah kepada family dan nan membutuhkan. Lalu, dia juga tak pernah menjual peralatan secara angsuran lantaran menganggap itu riba. Terpenting, dia tak pernah menganggap remeh untung nan kecil. Baginya, besar alias kecil, itu tetap untung dan kudu dimaknai jika peralatan dagangan itu lenyap alias laku.
Berkat seluruh upaya inilah dia punya kekayaan melimpah.
Memang tak diketahui pasti nominal kekayaan Abdurrahman, tetapi jika memandang pada sedekahnya dapat terlihat seberapa besar kekayaannya. Tercatat dia pernah menjual tanah seharga 1000 dinar, serta pernah membagikan 500 kuda dan 1500 unta untuk kaum Muslimin nan bakal berperang.
Bahkan, saat menjelang ajalnya dia mewasiatkan 500 ribu dinar dan 400 dinar kepada setiap orang nan bertempur di Perang Badar. Lalu, berapa nominal kekayaannya?
Jika dikonversikan dengan nilai sekarang, kala itu 1 dinar setara Rp48 ribu. Apabila Abdurrahman pernah menyumbang 500 ribu dinar + 400 ribu dinar + 1000 dinar, artinya dia punya duit 901.000 dinar.
Jika dikali Rp 48.000, maka total sumbangannya Rp 43.248.000.000.
Sedangkan untuk nilai kuda dan unta, bisa diasumsikan nilai kuda nan dimiliki senilai Rp 25 juta dan unta senilai Rp 20 juta. Jika dihitung: 500 kuda x Rp 25 juta: Rp 12.500.000.000. Lalu unta 1500 x Rp 20 juta: Rp 30.000.000.000. Maka, jika ditotal seluruh sumbangannya itu mencapai Rp 85.748.000.000.
Tentu, kalkulasi ini tidak presisi karena dinilai dari kurs masa kini. Namun, perihal ini tidak menghapus kebenaran bahwa Abdurrahman bin Auf adalah sahabat Nabi Muhammad terkaya.
(mfa/mfa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Gara-Gara Trump, Dunia Masih Wait and See
Next Article Investor Syariah Wajib Tahu, Ini Strategi Investasi Ala Nabi Muhammad