ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Sebuah batu besar ditemukan oleh penduduk Australia. Awalnya dia mengira bahwa batu tersebut adalah emas, tapi rupanya lebih dari nan dibayangkan.
Batu tersebut ditemukan di Maryborough Regional Park dekat Melbourne, Australia, pada 2015 lampau oleh David Hole. Saat itu David membawa batu besar itu pulang dan berupaya membukanya.
Setelah berupaya membuka dengan gergaji batu, penggiling, bor dan menyiramnya dengan cairan masam tapi tak berhasil. Akhirnya Hole menemukan bahwa batu itu bukan berisi emas, tapi sebuah meteorit langka.
Informasi ini didapatkan saat dia membawa batu ke Museum Melbourne untuk diidentifikasi.
"Ini mempunyai tampilan terpahat dengan lesung pipit. Itu terbentu saat melewati atmosfer, mereka meleleh di luar dan atmosfer memahatnya," kata mahir pengetahuan bumi Melbourne Museum Dermot Henry kepada The Sydney Morning Herald tahun 2019, dikutip dari Science Alert, Kamisn (30/1/2025).
Dalam makalah ilmiah, para peneliti menuliskan meteorit berjulukan Maryborough berumur 4,6 miliar tahun. Beratnya mencapai 17 kilogram dan setelah dipotong mini ditemukan besi berpersentase tinggi membuatnya menjadi H5 ordinary chondrite.
Setelah meteorit dibuka, terlihat adanya tetesan mineral logam mini mengkristal di seluruh bagiannya nan disebut sebagai chondrules.
"Beberapa memberikan pandangan sekilas soal planet kita. Sejumlah meteorit, terdapat 'stardust' nan apalagi lebih tua dari Tata Surya kita gimana bintang terbentuk dan berevolusi untuk menciptakan komponen tabel periodik," terangnya. "Meteorit langka lainnya mengandung molekul organik seperti masam amino; penyusun kehidupan".
Para peneliti belum mengetahui asal dan berapa lama meteorit sudah ada di Bumi. Namun mereka mempunyai beberapa dugaan, misalnya kemungkinan dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.
"Meteorit unik ini mungkin keluar dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter dan telah didorong keluar dari sana oleh beberapa asteroid nan saling berbenturan lampau suatu hari menabrak Bumi," jelas Henry.
Sementara itu meteorit berada di Bumi antara 100 hingga 1.000 tahun nan berasal dari penanggalan karbon. Science Alert mengaitkannya dengan penampakan meteorit antara 1889 hingga 1951 di Bumi.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Heboh DeepSeek, AI China Bisa Musnahkan Teknologi Canggih AS?
Next Article NASA Kecolongan, Asteroid Hantam Bumi Bakar Langit Filipina