Puncak Perayaan Natal Dan Tahun Baru Pdip Dilaksanakan Di Flores Timur, Ini Alasan Megawati

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Minggu, 26 Januari 2025 - 18:42 WIB

Lewolaga, detikai.com – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan, puncak seremoni Natal Nasional PDIP sengaja dilakukan di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan mengambil tema “Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat”.

Puncak Perayaan Natal Nasional PDIP dilakukan di sebuah gereja di Desa Lewolaga, NTT, pada Minggu 26 Januari. Lebih dari seribu penduduk dan tokoh masyarakat Flores Timur tampak hadir. Jajaran PDIP sendiri dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto. Ia ditemani oleh Ketua Panitia Natal Nasional PDIP My Esti Wijayanti, serta Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning.

Sejumlah Anggota DPR RI juga datang seperti Aria Bima, Andreas Hugo Pareira, Harris Turino, Edoardud Kaizei, Nico Siahaan, hingga Elfonda Once Mekel. Sementara jejeran PDIP NTT datang dipimpin oleh Ketua DPD PDIP NTT Emilia Nomleni.

Perayaan puncak natal dan tahun baru PDIP di NTT

Megawati sendiri datang melalui sebuah video ucapan nan direkam dan diperdengarkan kepada ribuan peserta seremoni nan hadir. Semua tampak intens mendengarkan isi ucapan Megawati.

“Pada kesempatan nan baik ini, saya mengucapkan hari raya Natal kepada seluruh umat kristiani dan sekaligus selamat tahun baru,” kata Megawati mengawali pidato ucapannya.

“Semoga sinar Natal semakin mendorong umat kristiani untuk menjadi terang serta mengabdi pada nusa dan bangsa,” tambahnya.

Dilanjut Megawati, seremoni natal PDI Perjuangan ini sengaja diadakan di NTT.

“Karena sekaligus sebagai ungkapan solidaritas kami atas musibah meletusnya Gunung Leuwetobi Laki. Bencana alam tersebut telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian nan tidak sedikit, serta terganggunya masyarakat terutama di Flores Timur,” urai Mega, nan disambut dengan tepuk tangan oleh peserta perayaan.

Dengan keprihatinan tersebut, iapun meminta agar seremoni natal nasional ini dapat mengungkapkan kepedulian, keprihatinan dan bela rasa PDIP untuk rakyat NTT. 

“Sebab natal mengandung pesan kuat bahwa kelahiran Yesus Kristus di bumi tidak hanya membawa terang di tengah kegelapan. Natal juga ungkapan solidaritas bagi nan tertindas nan diperlakukan tidak setara dan nan miskin,” tegas Megawati.

“Itulah spirit natal, ialah membangun angan baru, meretas jalan pembebasan dengan pengorbanan penuh cinta kasih kepada umat manusia,” tegasnya.

Megawati juga mengatakan, melalui seremoni natal dan tahun baru ini, seluruh rakyat dan bangsa Indonesia dapat segera bangkit mengobarkan optimisme, memberikan daya positif dalam seluruh aspek kehidupan dan memperkuat semangat bela rasa.

Lebih jauh, Megawati mengatakan, selaku ketua umum PDIP dan Presiden kelima RI, hatinga selalu mendoakan masyarakat NTT. Sebab di NTT, khususnya di Ende, Bung Karno telah menggali mutiara peradaban bangsa, ialah Pancasila. 

“Pancasila menjadi ideologi pemersatu bangsa, way of life dan sekaligus jalan bagi tata bumi baru nan lebih damai, aman, dan berkeadilan. Karena itulah NTT menempati tempat nan sangat unik dalam sejarah perjuangan Bung Karno dan kemerdekaan Indonesia. NTT juga sangat berfaedah bagi family besar PDI Perjuangan,” pungkas Megawati nan kembali disambut tepuk tangah riuh.

Sebelumnya, di pagi hari, terlebih dulu dilakukan misa seremoni Natal nan dipimpin oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Larantuka RD Gabriel Unto da' Silva, dengan homili oleh RD. Marcelinus Moi MSF.

Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto menambahkan, lewat seremoni Natal bertema “Menangis dan tertawa berbareng rakyat”, PDIP melaksanakan ajatan politik Bung Karno dan Megawati. 

“Kami diajarkan oleh bung Karno dan Ibu Megawati bahwa politik itu menyentuh seluruh aspek kehidupan,” ujar Hasto.

“Lihatlah di Betlehem. Apa nan tejadi di sana menunjukkan suatu bounding antara Allah sang pembuat dengan putranha nan tunggal, Yesus Kristus didampingi para gembala sebagai sinar ilahi nan berpihak pada nan miskin, memberikan pertolongan kepada nan terpinggirkan dan nan diperlakukan tidak adil,” ujar Hasto.

Halaman Selanjutnya

Dilanjut Megawati, seremoni natal PDI Perjuangan ini sengaja diadakan di NTT.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya