ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Puluhan penduduk bimbingan Lapas Biaro atau Lapas Kelas II Bukittinggi diduga mengalami keracunan minuman keras oplosan. Satu di antaranya meninggal dunia.
"Benar, ada satu pasien nan kami terima jam 14.00 WIB diantar oleh mobil operasional Lapas Bukittinggi. Meninggal jam 16.30 setelah dirawat di IGD. Diagnosa awal terjadi intoksikasi alias keracunan alkohol," kata Humas RSUD Bukittinggi, Nugrahadi, Rabu (30/4) malam, dikutip dari Antara.
Sementara 22 narapidana lainnya dilarikan ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur RSAM, Busril menyebut dua orang dalam keadaan kritis. Ia mengatakan mereka berdatangan sejak pukul 16.00 WIB sampai malam ini.
"Memang benar, ada 22 orang nan saat ini kita tangani, dengan status saat ini 2 orang kondisinya kritis. Sangat kritis. Penanganan intensif sudah dilakukan, dengan memasang ventilator," kata Busri kepada wartawan, Rabu (30/4), dikutip dari detikai.com.
Busri mengatakan info sementara nan diperoleh dari penanganan medis, para narapidana tersebut mengkonsumsi miras nan dioplos bahan baku untuk pembuatan parfum.
"Informasi nan kita dapatkan, mereka ini orang-orang nan mengkonsumsi bahan baku untuk pembuatan parfum. Katanya ada (miras) nan dioplos," jelas Busri.
Busri mengaku sudah mengerahkan semua potensi tim master nan ada di rumah sakit tersebut. Hal itu untuk memberikan penangan terbaik kepada seluruh pasien tersebut.
"Upaya penanganan intensif sudah kita lakukan, terutama untuk pasien nan dalam status merah dan kuning. Dua orang sudah dibawa ke ruangan ICU, kemudian nan status kuning tetap ada 11 orang lagi itu potensi bakal terjadi perubahan semakin memburuk itu semakin besar," katanya.
"Ada nan datangnya sudah berat, ada nan stabil. Karena ini keracunan, apalagi penyebabnya oleh bahan kimia berbahaya, tentu bakal terjadi kecenderungan penurunan (kondisi)," ujarnya menambahkan.
Kalapas Bukittinggi, Herdianto hanya membenarkan puluhan penduduk binannya dilarikan ke rumah sakit. Ia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
"Benar ada penduduk bimbingan dirawat di rumah sakit. Namun untuk perincian info selanjutnya. Saya minta rekan wartawan bersabar menunggu keterangan resmi berbareng Kanwil Kemenkumham Sumbar nan menuju ke Bukittinggi," kata Herdianto, dikutip dari Antara.
Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Rika Aprianti juga belum merespons konfirmasi mengenai berita tersebut.
Baca buletin selengkapnya di sini.
(fra/fra/fra)
[Gambas:Video CNN]