ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemerintah Indonesia berbareng mitra internasional nan tergabung dalam kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP) resmi menandatangani kesepakatan finalisasi pembiayaan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan oleh para mitra utama, ialah PT Indo ACWA Tenaga Saguling selaku pengembang, PLN Indonesia Power, dan DEG lembaga pembiayaan dari Jerman, Proparco dari Prancis, Standard Chartered dari Inggris dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Siang tadi, saya menyaksikan Penandatanganan Investasi PLTS Terapung Saguling di Kantor Kemenko Perekonomian," kata Airlangga dalam unggahan IG resminya (@airlanggahartarto_official), Selasa (29/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui penandatanganan ini, Indonesia menerima kucuran investasi sebesar US$ 60 juta alias sekitar Rp 1 triliun (kurs Rp 16.761/dolar AS) untuk proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling nan dikembangkan oleh PLN Indonesia Power dan ACWA Power.
"Proyek tersebut memobilisasi US$ 60 juta untuk JETP Indonesia, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendanaan untuk mempercepat transisi daya nan inklusif," terangnya lagi.
Ia mengatakan pendanaan investasi baik untuk proses pengembangan, kosntruksi, hingga pengoperasian bakal dilakukan oleh lembaga pembiayaan pembangunan Jerman DEG, lembaga pembiayaan pembangunan Prancis PROPARCO, dan Standard Chartered Bank.
"Investasi di PLTS Terapung Saguling bukan sekadar proyek pembangkit listrik tenaga surya. Ini merupakan simbol semangat kolaboratif antara Pemerintah Indonesia, masyarakat internasional, dan sektor swasta untuk mempercepat transisi menuju daya bersih sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nan inklusif dan berkelanjutan," jelasnya.
Berlokasi di Jawa Barat, Airlangga menjelaskan pembangkit listrik tersebut mempunyai kapabilitas terpasang sebesar 92 MWp dan diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dalam sistem ketenagalistrikan di Indonesia setidaknya hingga 63.100 ton per tahun.
Selain itu, pengembangan PLTS Terapung Saguling juga disinyalir bakal bisa meningkatkan produksi listrik dari tenaga surya di Indonesia hingga sekitar 13%.
"Saya juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan support dari para penanammodal dan lembaga finansial internasional seperti DEG dari Jerman, PROPARCO dari Prancis, dan Standard Chartered Bank dari Inggris nan telah menunjukkan keyakinannya terhadap potensi daya terbarukan di Indonesia," katanya.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan Duta Besar Prancis Untuk Indonesia Fabien Penone nan turut menyaksikan prosesi penandatanganan investasi juga menyampaikan bahwa Prancis hingga sekarang secara aktif terus mendukung transisi daya di Indonesia melalui JETP.
"Pembiayaan nan dilakukan oleh lembaga finansial pembangunan Prancis PROPARCO untuk PLTS Terapung Saguling menunjukkan komitmen Prancis untuk mengembangkan daya terbarukan nan inovatif di Indonesia," pungkasnya.
(igo/hns)