Program Mendikdasmen Sumbang Tingkat Kepuasan Publik Yang Tinggi Di 100 Hari Prabowo-gibran

• 

• Berita

• Politik

Jumat, 24 Januari 2025 - 10:08 WIB

Jakarta, detikai.com – Dalam 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tingkat kepuasan publik sangat tinggi. Itu tercermin dari hasil survei Lembaga Survei Nasional nan juga bekerja sama dengan DEEP Indonesia.

Lembaga Survei Nasional memotret kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran dari keahlian menteri kabinet. Tingkat kepuasan masyarakat pada pemerintahan saat ini 87,5 persen, dari survei nan dilakukan pada 1.200 responden dengan margin of error 2,87 persen.

Tingkat kepuasan nan tinggi itu, dipengaruhi sejumlah faktor. Peneliti Lembaga Survei Nasional, Fishya Amina, mengungkapkan tiga aspek utama nan menjadi pendorong kepuasan masyarakat pada pemerintahan Prabowo-Gibran. Yakni program Pemeriksaan Kesehatan, 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, serta Pelatihan Kompetensi Guru.

Program pemeriksaan kesehatan nan cuma-cuma itu, publik puas sebanyak 88,2 persen. Sedangkan program 7 kebiasaan anak Indonesia dahsyat mencapai 87,9 persen. Sedangkan training kompetensi pembimbing juga tingkat kepuasan masyarakat tinggi ialah 86,9 persen.

Ada lagi beberapa program nan tingkat kepuasan masyarakatnya tinggi. Seperti peningkatan kesejahteraan melalui sertifikasi (86,7 persen), penuntasan TBC (80,7 persen), penghapusan utang UMKM (79,5 persen), pemberantasan pinjol dan judol (79,3 persen).

Sementara itu, program makan bergizi gratis alias MBG tingkat kepuasannya 79,3 persen. Beberapa program lain seperti pembangunan lumbung pangan (77,6 persen), dan pembangunan rumah untuk rakyat mini (70,2 persen). Pemberantasan korupsi mendapat tingkat kepuasan terendah ialah 69,9 persen.

Dalam keterangan persnya nan diterima, Direktur DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati, mengungkapkan bahwa program serba cuma-cuma memang disenangi masyarakat. Maka  berbanding lurus dengan tingkat kepuasan masyarakat. 

Namun, hasil survei ada program nan bukan populis seperti 7 kebiasaan anak Indonesia nan sukses menempati posisi progam kedua nan dikenal masyarakat. "Dan ini merupakan terobosan Mendikdasmen (Abdul Mu'ti) dimana dapat menanamkan adab dan karakter siswa," kata Neni.

Dia mengingatkan jangan sampai kebijakan nan diambil kontra dengan masyarakat, lantaran itu bisa mempengaruhi kepuasan publik. Dia mencontohkan PPN 12 persen nan memicu protes luas. Selain itu soal pelemahan KPK juga menurutnya tetap menjadi bayang-bayang. Selain itu, ada juga Menkomdigi Meutya Hafid nan sukses memberantas gambling online.

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jerry Sumampow, Mengatakan ketenaran menteri bukan berfaedah ada kaitan dengan kinerjanya. Bisa jadi lantaran ada polemik nan terjadi di dalam lembaga nan dipimpinnya sehingga membangun ketenaran menteri itu.

Tapi dia menyebut, ada juga ketenaran nan positif. Seperti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti. Popularitas ini menurutnya lantaran berani membikin terobosan nan langsung dirasakan oleh publik.

Mu'ti nan juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu menurutnya, sangat diterima masyarakat. Walau programnya seperti 7 kebiasaan anak Indonesia, bukan program populis. Apalagi dalam perbincangan media dari info DEEP Indonesia, menurutnya cukup tinggi lantaran positif.

Pakar komunikasi politik, Gun Gun Heryanto, lebih menekankan bahwa kepuasan publik kudu sejalan dengan konsep functioning government, salah satu indeks krusial dalam demokrasi. 

Menurutnya, salah satu indikasi jika pemerintah berfaedah itu  adalah terbentuknya RPJMN dan adanya roadmap dari masing-masing kementerian. Jangan sampai 100 hari terlalu asik memandang kepuasan publik, namun nilai dasar pedoman kerakyatan seperti functioning government menjadi luput.