Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka Jokowi, Tidak Benar!

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto meluapkan kegeraman atas adanya tudingan presiden boneka. Hal itu disampaikan Prabowo saat memimpin jalannya sidang kabinet berbareng seluruh jejeran Kabinet Merah Putih di Istana Negara Jakarta, Senin (5/5/2025).

Prabowo menyatakan pemerintah telah menghasilkan kebijakan pro rakyat meski baru melangkah selama enam bulan, dan itu merupakan hasil kerja keras anak buahnya di jejeran Kabinet Merah Putih.

"Saya dibilang apa itu, presiden boneka. Saya dikendalikan oleh Pak Jokowi, ya kan. Seolah-olah tiap malam Pak Jokowi telepon saya," tutur Prabowo di hadapan jajarannya.

Dia menegaskan, seorang pemimpin nan baik mesti siap berkonsultasi dengan para pendahulunya nan sukses. Sebab itu, kata Prabowo, komunikasi dengan presiden sebelumnya menjadi wajar untuk dilakukan.

"Saya katakan itu tidak betul (presiden boneka). Bahwa kita konsultasi, ya, itu seorang pemimpin nan bijak. Ya konsultasi, minta pendapat, minta saran. Beliau 10 tahun berkuasa, saya menghadap beliau enggak ada masalah. Saya menghadap Pak SBY, enggak ada masalah, saya menghadap Ibu Mega tidak ada masalah," jelas dia.

Bahkan, Prabowo sempat berguyon keinginannya untuk berkonsultasi dengan para pemimpin nan telah meninggal dunia. Hal itu demi menunjukkan pentingnya meminta nasihat dan saran dari sosok sukses.

"Kalau bisa menghadap Gus Dur, enggak bisa. Menghadap Pak Harto, menghadap Bung Karno. Lho minta pandangan, minta saran," Prabowo Subianto menandaskan.

Pernyataan keras dikemukakan Presiden Prabowo Subianto. Kendati telah memberikan kesempatan kepada para koruptor, hingga 100 hari pemerintahan belum ada koruptor nan melapor dan mengembalikan duit hasil korupsi.

Jokowi Jawab Soal Isu Matahari Kembar: Hanya Ada Satu, Prabowo Subianto

Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo namalain Jokowi menjawab rumor adanya mentari kembar, nan dimaknai sebagai dua kekuatan penguasa, ialah Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto.

"Kan sudah saya sampaikan bolak balik, tidak ada mentari kembar," tutur Jokowi di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).

"Matahari hanya satu, ialah Presiden Prabowo Subianto," sambungnya.

Sebelumnya, beberapa menteri mendatangi Jokowi di antaranya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada Selasa, (8/4/2025). Selang satu hari, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan juga menemui Jokowi.

Kemudian giliran Menteri Kelautan dan Perikanan (KPP) Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendatangi Jokowi.

"Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi nan kedua tidak boleh ada matahari kembar," kata Mardani, saat dikonfirmasi, Jumat (11/4/2025).

Meski begitu, Mardani menilai, Prabowo tidak bakal tersinggung jika para menterinya berjumpa dengan Jokowi.

"Bagaimanapun presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya, dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya nan ke Pak Jokowi," ujar Mardani.

Namun, dia kembali menegaskan, jangan sampai ada matahari kembar. Sebab, satu mentari saja dalam keadaan berat.

"Yang jadi pesan saya hanya satu, jangan ada mentari kembar. Satu mentari saja lagi berat, apalagi jika dua gitu," kata Mardani.

Infografis

Selengkapnya