Prabowo-gibran Gelar Pertemuan Dengan Federasi Industri Korea Di Istana Merdeka

Sedang Trending 15 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka Jakarta, Senin (28/4/2025). Pertemuan ini juga dihadiri Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.

Berdasarkan pantauan detikai.com, pertemuan berjalan di Ruang Jepara Istana Merdeka pukul 11.15 WIB. Prabowo tampak menyalami satu per satu personil Federasi Industri Korea nan datang dengan memakai kemeja batik.

Prabowo lampau membuka pertemuan dengan sedikit perkenalan. Selanjutnya, pertemuan berjalan tertutup dari awak media.

Dalam pertemuan ini, Prabowo didampinggi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menyampaikan pertemuan ini untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara. Selain itu, pertemuan tersebut bermaksud meningkatkan kesempatan kerja sama investasi antara Indonesia dan Korea Selatan.

"Pertemuan ini bermaksud untuk mempererat hubungan ekonomi dan memperluas serta meningkatkan kesempatan kerja sama investasi antara Indonesia dan Korea Selatan di beragam sektor strategis," jelas Yusuf kepada wartawan, Senin (28/4/2025).

Investasi Korea Selatan di Indonesia

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengatakan total investasi Korea Selatan hingga 2023 mencapai 15,4 miliar dolar AS alias Rp260 triliun. Kemudian pada 2024, mencatatkan rekor tertinggi hingga 2,98 miliar dolar AS.

"Ini adalah corak kepercayaan, kepercayaan bahwa Indonesia bukan hanya tujuan investasi, tetapi juga mitra strategis untuk pertumbuhan jangka panjang," ujar Shinta dalam Korea-Indonesia Business Roundtable di Jakarta, Senin.

Dalam aktivitas ini, Federation of Korean Industries (FKI) dan Apindo melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU), sebagai corak komitmen untuk memperkuat hubungan upaya dan mempromosikan investasi serta perdagangan di sektor-sektor kunci nan menjadi kepentingan bersama.

Shinta mengatakan kedua negara juga mendirikan Korea-Indonesia Business Council. Dewan ini bakal menjadi kekuatan multi-stakeholder, menghimpun perusahaan besar, asosiasi sektor dan champion investasi dari kedua negara.

"Apindo memfasilitasi business matching nan terstruktur, merencanakan co-investment, dan mendorong joint venture di industri hilir, infrastruktur, daya terbarukan, manufaktur dan lainnya," kata Shinta.

Kolaborasi

Lebih lanjut, kata Shinta, dalam pertemuan ini, Apindo menyoroti kerjasama nan lebih kuat melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk kemitraan strategis, khususnya pada hilirisasi industri dan EBT.

Apindo juga bakal bekerja sama dengan Pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk menyederhanakan regulasi, meningkatkan transparansi dan memastikan kesetaraan bagi semua investor, termasuk Korea Selatan.

"Dalam lanskap perdagangan global, khususnya akibat rezim tarif baru Amerika Serikat, Indonesia dan Korea kudu bekerja-sama untuk memperkuat rantai pasok dan memperluas perdagangan bilateral," imbuh Shinta.

Selengkapnya