Prabowo Dukung Marsinah Jadi Pahlawan Nasional

Sedang Trending 11 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Jumat, 02 Mei 2025 07:06 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto mengaku mendukung usulan nan mendorong aktivis pekerja Marsinah dijadikan pahlawan nasional. Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya pada seremoni Hari Buruh Internasional 2025 di area Monas, Jakarta, Kamis, 1 Mei 2025. (detikai.com/Adhi Wicaksono).

Jakarta, detikai.com --

Presiden RI Prabowo Subianto mengaku mendukung usulan nan mendorong aktivis pekerja Marsinah dijadikan pahlawan nasional.

Hal itu disampaikannya saat berpidato dalam agenda May Day alias peringatan hari pekerja sedunia 2025, di Monas, Jakarta Pusat.

Prabowo semula mendengar aspirasi bahwa belum ada pahlawan nasional dari kalangan buruh. Ia lampau bertanya kepada ketua serikat pekerja mengenai tokoh pekerja nan dianggap cocok untuk mendapat gelar pahlawan nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saudara-saudara, atas usul dari ketua tokoh pekerja mereka sampaikan ke saya, 'Pak, kenapa sih pahlawan nasional tidak ada dari kaum buruh?'" ujar Prabowo di area Monas, Kamis (1/5).

"Saya tanya, 'Kalian ada saran enggak? Coba kalian berembuk, usulkan pahlawan dari kaum buruh'," lanjutnya.

Tokoh pekerja nan ada lantas mengusulkan Marsinah, aktivis dan pekerja pabrik arloji masa Orde Baru sebagai pahlawan nasional.

Prabowo lantas menyatakan support terhadap usulan tersebut selama datang dari aspirasi dan kemauan kalangan buruh.

"Dan mereka sampaikan, 'Pak, gimana jika Marsinah jadi pahlawan nasional?' Asal seluruh ketua pekerja mewakili kaum pekerja sepakat,

"Saya bakal mendukung Marsinah jadi pahlawan nasional," ucap Prabowo.

Marsinah merupakan aktivis dan pekerja pabrik era Orde Baru. Ia menjadi pekerja di Sidoarjo, kemudian diculik dan terbunuh pada 8 Mei 1993 setelah lenyap selama tiga hari.

Jenazah Marsinah ditemukan di rimba dengan tanda-tanda jejak siksaan berat. Kasus ini lampau menjadi catatan Organisasi Buruh Internasional (ILO), dikenal sebagai kasus 1773.

(ryn/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya