ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Rabu, 26 Februari 2025 - 09:02 WIB
Jakarta, detikai.com – Presiden Prabowo Subianto menyebut dirinya memberi tugas berat untuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), nan salah satunya membangun tanggul raksasa (giant sea wall) di pantai utara Pulau Jawa.
“Pak AHY saya beri tugas nan berat (bidang) infrastruktur, salah satu kelak prasarana paling krusial adalah giant sea wall. Giant sea wall yang bakal menyelamatkan pantai utara Jawa,” kata Presiden kepada AHY saat aktivitas penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (25/2) malam.
Presiden RI Prabowo Subianto di aktivitas penutupan Kongres ke-VI Partai Demokrat nan berjalan di Ritz-Carlton, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Februari 2025.
Photo :
- detikai.com.co.id/Yeni Lestari
Presiden kemudian menyebut beberapa letak pembangunan tanggul raksasa itu, di antaranya mencakup pantai utara di ujung Pulau Jawa, tepatnya di Banten, sampai dengan di Gresik, Jawa Timur.
“Sekian ratus kilometer kudu kita bangun. Apa bisa?” kata Prabowo.
Kader-kader Demokrat peserta Kongres kemudian berseru: “Bisa!”
“Bisa!” sambung Presiden.
Presiden menyebut dirinya tak mengetahui berapa lama waktu nan dibutuhkan untuk merampungkan pembangunan tanggul raksasa itu.
“Insyaallah dengan tekad, kita bakal capai, dan ini salah satu tugas berat di pundak Menko Infrastruktur. Tetapi kita bakal putuskan, kita bakal mulai dengan kekuatan kita sendiri. Jangan ragu! Bukan potensi lagi, kita jelas punya uangnya siap. Kita mulai secepatnya!” kata Presiden.
Presiden Prabowo berencana membangun tanggul laut raksasa di pantai utara Pulau Jawa sepanjang 700 kilometer dari Banten sampai dengan Jawa Timur. Presiden, dalam beberapa kesempatan, mengakui pembangunan tanggul laut bukanlah proyek jangka pendek, melainkan proyek jangka panjang nan memerlukan waktu puluhan tahun.
Prabowo, semasa menjadi menteri pertahanan, pernah berbincang mengenai masalah tanggul laut raksasa. Dia pernah mengingatkan para pejabat negara jangan sampai pembangunan giant sea wall itu terjebak dalam kemelut politik 5 tahunan.
Jika berkaca pada pengalaman negara-negara di Eropa, pembangunan tanggul laut raksasa dapat rampung dalam waktu hingga 40 tahun.
Oleh lantaran itu, Presiden Prabowo, dalam periode awal kepemimpinannya, meminta jejeran menterinya untuk mengkaji pembangunan tanggul laut raksasa dari Jakarta sampai Cirebon sebagai Program Strategis Nasional (PSN) Tahun 2025.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pembangunan tanggul laut raksasa itu masuk dalam PSN Tahun 2025. Nantinya, Airlangga menjelaskan tanggul laut raksasa Jakarta–Cirebon itu terhubung dengan tanggul pengendali banjir dan rob di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah nan sudah dibangun.
Presiden Prabowo, Airlangga melanjutkan, juga telah memberi pengarahan kepada jejeran menteri untuk menyiapkan skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk pembangunan giant sea wall Jakarta—Cirebon. (Ant)
Halaman Selanjutnya
Presiden Prabowo berencana membangun tanggul laut raksasa di pantai utara Pulau Jawa sepanjang 700 kilometer dari Banten sampai dengan Jawa Timur. Presiden, dalam beberapa kesempatan, mengakui pembangunan tanggul laut bukanlah proyek jangka pendek, melainkan proyek jangka panjang nan memerlukan waktu puluhan tahun.