Polemik Ruu Tni Dikebut, Prabowo: Gak Ada Niat Mau Dwifungsi Lagi, Come On!

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Selasa, 8 April 2025 - 01:06 WIB

Bogor, detikai.com - Presiden RI Prabowo Subianto menanggapi polemik revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) nan dipercepat disahkan jadi UU. Proses RUU TNI itu menuai banyak penolakan.

Menurut Prabowo, RUU TNI dipercepat lantaran suatu kejadian dalam berapa tahun terakhir ialah ketua lembaga TNI selalu berganti nyaris setiap tahun.

"Panglima TNI satu tahun ganti, KSAD satu tahun ganti. Karena usianya habis. Waktu dia untuk kariernya, begitu mau dipakai, usia habis. Di mana kita bisa punya suatu organisasi nan pemimpinnya tukar tiap tahun,” kata Prabowo saat berjumpa sejumlah pemimpin redaksi media nasional di Hambalang, Bogor, seperti dilihat dalam YouTube tvOne, dikutip pada Senin, 7 April 2025.

Prabowo menyampaikan inti dari RUU TNI ialah hanya memperpanjang usia pensiun beberapa perwira tinggi. Ia menepis RUU TNI sebagai upaya untuk membangkitkan dwifungsi TNI,

“Nggak ada niat TNI mau dwifungsi lagi. Come on. Iya kan? Nonsense itu saya katakan. Tidak ada niat TNI nan keluar dari politik," jelas Ketua Umum Partai Gerindra. 

"Coba buka sejarah. Di mana TNI keluar dari politik? Dalam sekian puluh tahun berapa? Waktu kejadian Dwifungsi ABRI itu, ya memang Bung Karno nan ajak. ABRI masuk, lantaran kondisi,” ujar Prabowo.

Presiden RI Prabowo Subianto.

Prabowo bilang bahwa dirinya nan pertama kali mengatakan civilian supremacy dalam lingkup TNI. Pun, dia menegaskan saat di tubuh TNI tunduk kepada pemimpin sipil.

“Yang bawa kembali TNI ke barak itu siapa? Pemimpin-pemimpin TNI sendiri. Kita sadar waktu itu. Pak Wiranto, Pak Yudhoyono. Ya kan. Agus Wiradi Kusuma. Termasuk saya. Saya nan dorong," tutur Prabowo. 

"Saya pertama di dalam TNI nan mengatakan civilian supremacy. Saya tunduk dan saya buktikan, bahwa saya tunduk kepada pemimpin sipil,” kata Prabowo.

Prabowo kemudian menyinggung soal dirinya nan diberhentikan dari TNI oleh Presiden RI ke-3, BJ Habibie. Dia saat itu siap diberhentikan dari TNI. Namun, dia menekankan juga mesti objektif dalam menilai TNI.

“Menurut saya, kita objektif. Rakyat itu tetap percaya sama TNI. Karena apa? Tidak hanya itu. Kalau ada musibah alam, siapa nan pertama kali? Kalau ada ribuan orang mayit waktu di Aceh, siapa nan angkat? Jadi kita kudu objektif. nan benar,” tutur Prabowo.

Halaman Selanjutnya

Prabowo bilang bahwa dirinya nan pertama kali mengatakan civilian supremacy dalam lingkup TNI. Pun, dia menegaskan saat di tubuh TNI tunduk kepada pemimpin sipil.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya