Pm Israel Cekcok Saling Tuduh Dengan Bos Intelijen Shin Bet, Ada Apa?

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terlibat cekcok di publik dengan kepala dinas keamanan dalam negeri Shin Bet, Ronen Bar, mengenai reformasi badan tersebut.

Shin Bet dituduh kandas mencegah serangan milisi Hamas pada 7 Oktober 2023 nan memicu agresi sadis Israel ke Jalur Gaza Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Jumat (15/3), Netanyahu menuding Bar melakukan "pemerasan" dan "ancaman" mengenai reformasi nan diusulkan. Tudingan ini keluar dari mulut Netanyahu setelah pada Kamis, pendahulu Bar, Nadav Argaman, memanas-manasi situasi dalam wawancara dengan Channel 12, stasiun televisi swasta Israel.

"Saya menjaga kerahasiaan semua nan terjadi antara saya dan perdana menteri. Jelas saya mempunyai banyak info nan bisa saya gunakan, tetapi saya tidak melakukannya," kata Argaman dalam wawancara itu seperti dikutip AFP.

"Namun, jika saya menyimpulkan bahwa perdana menteri bertindak bertentangan dengan hukum, saya tidak punya pilihan-saya bakal mengungkap semua nan saya ketahui... demi menjaga pentingnya hubungan antara kepala Shin Bet dan perdana menteri," paparnya menambahkan.

Argaman juga menuturkan dirinya "sangat cemas dengan kebenaran bahwa perdana menteri sengaja merusak masyarakat Israel dan menciptakan perpecahan demi mempertahankan kekuasaan."

Netanyahu pun merespons melalui platform media sosial X, menuduh Argaman melakukan "pemerasan langsung di siaran langsung terhadap seorang perdana menteri nan sedang menjabat."

Ia apalagi menganggap Argaman telah mengeluarkan "ancaman pidana ala Mafia".

Ia juga menuding Bar berada di kembali "kampanye ancaman dan kebocoran media" nan bermaksud menghalanginya mengambil keputusan krusial untuk memulihkan Shin Bet setelah kegagalan besar pada 7 Oktober.

Shin Bet, nan secara resmi dikenal sebagai Internal Security Agency, mengakui kegagalannya dalam mencegah serangan Hamas 2023 pada 4 Maret lalu.

Dalam langkah nan jarang terjadi, Shin Bet justru merilis pernyataan mengenai kontroversi politik dengan sang PM dan mengecam "tuduhan serius terhadap kepala badan negara di Israel."

Shin Bet apalagi menilai tuduhan Netanyahu "tidak berdasar".

"Ronen Bar mendedikasikan seluruh waktunya untuk urusan keamanan, upaya membebaskan sandera, dan mempertahankan demokrasi," bunyi pernyataan Shin Bet. 

Bar telah memimpin Shin Bet sejak 2021, dan hubungannya dengan Netanyahu sudah tegang apalagi sebelum serangan Hamas, terutama lantaran reformasi yudisial nan menyebabkan perpecahan di Israel.

Ketegangan meningkat setelah laporan internal Shin Bet mengenai serangan tersebut dirilis pada 4 Maret.

Setelah mengakui tanggung jawab atas kegagalan tersebut, Bar menekankan bahwa untuk memahami kenapa serangan itu tidak dapat dicegah, diperlukan penyelidikan lebih luas terhadap peran komponen keamanan dan politik Israel serta koordinasi di antara mereka.

Laporan itu juga menyatakan bahwa "kebijakan ketenangan telah memungkinkan Hamas melakukan pembangunan militer besar-besaran".

Netanyahu menuntut agar Bar mundur, meski masa jabatannya baru berhujung pada Oktober 2026.

Namun, media Israel melaporkan bahwa Bar menolak untuk mundur. Itu berfaedah Netanyahu mungkin kudu memecat Bar di saat genting, ketika perang di Jalur Gaza Palestina bisa kembali berkecamuk jika negosiasi di Qatar kandas memperpanjang gencatan senjata.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya