ARTICLE AD BOX
detikai.com
Sabtu, 15 Mar 2025 11:55 WIB
Jakarta, detikai.com --
Sejumlah media asing ramai-ramai menyoroti kejadian puluhan narapidana (napi) kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Aceh Tenggara, Indonesia.
Kejadian nan berjalan pada Senin, 10 Maret 2025, itu menyita perhatian media luar negeri seperti Daily Mail, The Star, Metro UK, dan BBC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 50 narapidana melarikan diri dengan menjebol tiga pintu pengamanan lapas menjelang waktu berbuka puasa. Kejadian tersebut terekam dalam video nan sekarang beredar luas di media sosial.
Daily Mail melaporkan, kejadian ini terjadi begitu sigap sehingga petugas keamanan kewalahan mengendalikan situasi.
Video nan dipublikasikan menunjukkan para tahanan berlarian melewati pintu lapas nan sudah rusak, kemudian melompati pagar depan sebelum menyebar ke beragam arah. Warga sekitar nan memandang kejadian itu juga dilaporkan sempat panik.
Metro UK melaporkan bahwa salah satu penyebab utama kejadian ini adalah kondisi lapas nan kelebihan kapasitas.
Banyaknya jumlah tahanan nan melampaui pemisah membikin pengawasan menjadi lebih sulit, sementara akomodasi keamanan nan terbatas mempermudah para narapidana untuk mencari celah melarikan diri.
Pihak kepolisian dan abdi negara keamanan telah dikerahkan untuk mengejar para tahanan nan tetap buron. The Star melaporkan bahwa hingga Rabu pagi, 26 narapidana sukses ditangkap kembali, sementara 26 lainnya tetap dalam pencarian.
Kepolisian meminta support masyarakat untuk memberikan info jika memandang alias mengetahui keberadaan para napi nan melarikan diri.
Hingga saat ini, pencarian tetap berjalan dengan melibatkan tim campuran dari kepolisian wilayah dan satuan unik untuk mempercepat penangkapan para tahanan nan tetap bebas.
BBC News, nan turut menayangkan rekaman detik-detik para napi melarikan diri, menyoroti persoalan sistem pemasyarakatan di Indonesia.
Kasus ini disebut menambah daftar panjang kejadian serupa nan menunjukkan perlunya reformasi dalam sistem keamanan penjara di negara ini.
Laporan dari Metro UK juga menyoroti perlunya peningkatan pengamanan di lapas-lapas nan mengalami kelebihan kapasitas.
Mereka membandingkan kejadian di Aceh ini dengan beberapa kejadian serupa nan pernah terjadi di beragam negara, menekankan bahwa persoalan kelebihan tahanan sering kali menjadi aspek utama terjadinya pelarian massal dari penjara.
Sementara itu, Daily Mail menambahkan bahwa beberapa family dari napi nan melarikan diri juga telah diperiksa oleh pihak berkuasa untuk mencari kemungkinan support dari pihak luar dalam tindakan pelarian tersebut.
(tst/bac)