ARTICLE AD BOX
Jakarta -
PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN mencatatkan penurunan volume niaga gas tahun 2024 menjadi sebesar 852 BBTUD (British Thermal Unit per Day). Jumlah itu turun sekitar 8% dari tahun sebelumnya nan mencapai 923 BBTUD.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan realisasi volume niaga gas pada 2024 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan kondisi natural decline pasokan.
"Realisasi volume niaga gas 2024 turun lantaran natural decline pasokan," kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Rabu (23/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Arief menargetkan volume niaga gas tahun ini dapat meningkat 8% menjadi 917 BBTUD. Optimisme ini didukung oleh pertumbuhan permintaan nan berasal dari area industri Jawa Barat, Kendal, Jawa Timur, serta industri oleochemical di Dumai dan pembangkit listrik di Batam.
"Jadi ada peningkatan di 2025 kelak dan kami optimis adanya pertumbuhan demand nan berasal dari beberapa area industri nan dapat mengkontribusikan pertumbuhan volume sampai dengan maksimum 8%," ucapnya.
Dari segmen transmisi gas, PGN memperkirakan bakal terjadi penurunan volume nan disalurkan melalui pipa transmisi sebesar 7% pada 2025 akibat kondisi natural declining dari upstream dan hambatan dari shipper. Adapun realisasi transmisi gas pada 2024 mencapai 1.543 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD) dan diproyeksikan hanya mencapai 1.435 MMSCFD tahun ini.
Pada upaya hulu migas, PGN juga memproyeksi penurunan lifting migas sebesar 16% pada 2025 akibat natural declining pada blok-blok migas nan dikelola dan adanya penyesuaian perencanaan drilling sumur gas baru, baik di Indonesia maupun luar negeri.
Dalam catatannya, lifting migas PGN pada 2024 turun 19% dengan realisasi 20.424 barel setara minyak per hari (BOEPD) dan diproyeksi turun 16% menjadi 17.227 BOEPD pada 2025. Adapun penurunan produksi terjadi di Blok Pangkah, Ketapang, Fasken, Muara Bakau dan Muriah.
Terlepas dari penurunan itu, PGN sukses membukukan untung bersih sebesar US$ 339,42 juta sepanjang 2024. Torehan itu naik 22,06% pada tahun sebelumnya di level US$ 278,09 juta.
Secara total PGN sukses mengumpulkan pendapatan sebesar US$ 3,78 miliar alias naik 3,9% secara tahunan (year on year/yoy). Adapun sebagian besar pendapatan berasal dari niaga gas bumi serta penjualan minyak dan gas bumi kepada pihak ketiga dengan nilai masing-masing US$ 1,78 miliar dan US$ 284,37 juta.
Pendapatan niaga gas bumi itu kebanyakan berasal dari pengguna industri dan komersial dengan nilai mencapai US$ 2,47 miliar. Adapun segmen pengguna rumah tangga dan SPBG masing-masing mencatatkan nilai US$ 38,74 juta dan US$ 4,17 juta.
(aid/rrd)