ARTICLE AD BOX
Jakarta - Perut nan begah dan sesak sering kali tidak membikin nyaman. Meski biasanya bakal lenyap dengan sendirinya setelah beberapa saat, sebagian orang mengalami kondisi perut seperti ini dalam waktu lama dan berulang.
Wanita secara umum mengalami perut kembung dan sesak lebih sering dibanding pria. Masalah pencernaan dan perubahan hormon dapat menyebabkan kondisi ini. Terkadang perut seperti ini juga bisa mengindikasikan keadaan medis nan lebih serius.
Penyebab Perut Terasa Begah dan Sesak
Mengutip Cleveland Clinic dan Medical News Today, berikut sederet kemungkinan penyebab perut kembung dan kencang:
1. Gas
Gas adalah penyebab umum perut begah dan sesak. Gas sendiri merupakan produk sampingan dari pencernaan, nan dapat masuk ke tubuh seiring menelan udara alias konsumsi minuman bersoda. Sebelum mencapai usus, gas sebagian besar keluar melalui sendawa.
Gas juga dapat diproduksi di usus oleh kuman usus nan mencerna karbohidrat, dalam proses nan disebut fermentasi. Jika terjadi terlalu banyak fermentasi, menandakan karbohidrat tidak terserap dengan baik selama proses pencernaan.
Perut kembung akibat penumpukan gas bisa dilihat dari gejalanya berupa sering sendawa dan kentut. Terlalu banyak gas di usus mengakibatkan pencernaan tidak melangkah lancar. Pencernaan juga dapat terganggu lantaran kebanyakan dan terlalu sigap saat makan.
2. Sembelit
Menumpuknya tinja di usus besar membikin makanan nan baru dicerna menunggu lama di usus untuk turun. Alhasil perut mengembang lantaran menahan volume ekstra di usus.
Pola makan rendah serat, asupan cairan rendah, hingga kondisi medis tertentu adalah penyebab sembelit. Sembelit juga ditandai dengan buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu dan tinja nan keras sehingga susah dikeluarkan.
3. Dispepsia
Perut begah dan sesak bisa disebabkan oleh dispepsia alias nan sering disebut maag. Kondisi ini terjadi ketika cairan masam lambung mengiritasi lapisan lambung alias kerongkongan. Gejala lain seperti mual, bersendawa, dan rasa terbakar di perut bagian atas mungkin menyertai.
4. Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)
Sindrom iritasi usus besar merujuk pada kumpulan indikasi nan mempengaruhi sistem pencernaan. IBS nan dapat mengakibatkan perut terasa kencang kemungkinan disertai indikasi lain seperti sembelit, diare, dan adanya lendir dalam tinja.
Tidak jelas apa penyebab IBS, tetapi kerap dikaitkan dengan stres, jangkitan bakteri, dan sensitif terhadap makanan tertentu.
5. Sindrom Pramenstruasi
Lebih dari separuh wanita mengalami perut kembung sebelum dan selama periode menstruasi. Penumpukan cairan selama pramenstruasi inilah penyebab perut begah dan sesak. Gejala lain nan kemungkinan muncul, mencakup nyeri alias kram perut, diare alias sembelit, sakit kepala, hingga kelelahan.
6. Asites
Perut mengembang juga diakibatkan oleh asites, kondisi menumpuknya cairan di perut. Asites sendiri umumnya terjadi lantaran penyakit hati dan terkadang oleh kandas ginjal alias kandas jantung. Penambahan berat badan dan kesulitan bernapas bisa jadi mengiringi perut kembung nan disebabkan asites.
7. Hormon
Secara khusus, hormon wanita bisa membikin perut kembung lantaran estrogen menyebabkan retensi air.
Saat estrogen meningkat dan progesteron menurun, wanita bakal merasakan perut begah. Kondisi ini diakibatkan cairan selain peningkatan volume rahim sebelum menstruasi. Selama perubahan hormon perimenopause, perut membuncit juga umum terjadi.
Di sisi lain, hormon juga berinteraksi dengan sistem pencernaan. Estrogen dan progesteron dapat menyebabkan gas di usus dengan memperlambat alias mempercepat aktivitas usus. Reseptor estrogen di saluran cerna juga mempengaruhi sensitivitas visceral nan membikin perut kembung.
Sejumlah penyebab perut begah dan sesak di atas kerap disertai indikasi lain. Jika gejala-gejala segera lenyap maka kemungkinan besar tidak terjadi perihal serius. Namun jika perut kembung tak kunjung lenyap justru semakin parah dan diiringi indikasi seperti demam alias muntah, segera cari pertolongan medis.
(azn/row)