ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi perputaran duit selama momen libur Lebaran 2025 sebesar Rp 137 triliun. Jumlah itu turun kurang lebih Rp 20 triliun dibandingkan dugaan tahun lampau nan mencapai Rp 157,3 triliun.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan proyeksi penurunan itu seiring dengan jumlah pemudik nan mengalami penurunan. Berdasarkan hasil survei nan dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan 146,48 juta orang alias sekitar 52% dari masyarakat Indonesia, turun 24% dibandingkan tahun lampau nan mencapai 193,6 juta pemudik.
"Jika tahun lampau dugaan perputaran duit selama Idul Fitri 2024 mencapai Rp 157,3 triliun, maka dugaan perputaran duit libur Idul Fitri 2025 diprediksi mencapai Rp 137,975 triliun," kata Sarman dalam keterangan tertulis, Rabu (19/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyeksi tersebut dihitung dari perkiraan jumlah pemudik tahun ini 146,48 juta orang alias setara dengan 36,26 juta family dengan dugaan per family 4 orang. Jika rata-rata family membawa duit sebesar Rp 3,75 juta, maka potensi perputaran duit diprediksi sebesar Rp 137,97 triliun.
Jumlah itu tetap berpotensi naik di mana nomor rata-rata per family nan diambil merupakan nomor minimal dan moderat. Jika per family membawa rata rata Rp 4 juta, maka potensi perputaran duit bisa mencapai Rp 145,04 triliun. Dengan demikian potensi perputaran duit berada di kisaran Rp 137-145 triliun.
Sarman menyebut ada beberapa aspek nan menyebabkan terjadinya penurunan ini antara lain mengenai jarak libur Nataru dan Idul Fitri. Kemudian dengan kondisi ekonomi saat ini seperti maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), masyarakat disebut condong menghemat (saving).
"Ada beberapa aspek nan menyebabkan terjadinya penurunan ini pertama; jarak libur Nataru dan Idul Fitri nan sangat berdekatan, sehingga nan sempat berpiknik selama Nataru tidak lagi merencanakan liburan alias pulang kampung saat libur Idul Fitri, kedua; dengan kondisi ekonomi saat ini masyarakat condong menghemat (saving), mengingat dalam beberapa bulan ke depan bakal memasuki tahun aliran baru nan memerlukan biaya masuk sekolah, ketiga; maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)," paparnya.
Bank Indonesia sendiri telah mempersiapkan duit layak edar (ULE) sebesar Rp 180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode Ramadan dan Idul Fitri 2025. Jumlah tersebut diprediksi tidak bakal terserap sepenuhnya.
Perputaran duit selama Lebaran 2025 diprediksi bakal menyebar sekitar 60% di Pulau Jawa sebagai tujuan utama mudik setiap tahun seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, hingga Banten sekitar Jabodetabek. Sementara sisanya 40% bakal menyebar di wilayah Sumatera, Kalimantan, Bali, NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua.
Berbagai sektor upaya bakal menikmati kue perputaran duit selama liburan Idul Fitri 2025 seperti industri jenis makanan dan minuman, fashion, baju muslim, ritel, pedagang sembako dan sektor pariwisata beserta turunannya seperti hotel, motel, villa, restoran, cafe, minimarket, jenis warung/toko, destinasi wisata/taman hiburan, UMKM makanan unik daerah, souvenir, batik, kain unik wilayah dan jenis produk unggulan lainnya.
"Juga sektor transportasi darat (bus-rental-kereta api-mobil pribadi dan motor), transportasi laut (kapal penumpang dan penyeberangan), transportasi udara (pesawat), pengelola tol dan SPBU," tambahnya.
(acd/acd)