Pernyataan Presiden Soal Reshuffle Tunjukkan Kegelisahan, Menurut Pakar

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Sabtu, 8 Februari 2025 - 07:46 WIB

Jakarta, detikai.com - Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Karim Suryadi menilai pernyataan soal perombakan kabinet alias reshuffle menunjukkan kegelisahan Presiden Prabowo Subianto.

"Meskipun Presiden tidak pernah sekalipun menyalahkan menterinya di depan publik, namun kegelisahan begitu terasa," kata Prof Karim, dilansir ANTARA dari Jakarta, Jumat, 7 Februari 2025.

Ia menjelaskan bahwa kegelisahan Presiden berasas sejumlah keahlian menterinya nan dinilai kurang baik, sehingga kegaduhan akibat kebijakan lebih kuat dirasakan dibandingkan faedah untuk rakyat.

Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan pengarahan saat sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024.

Photo :

  • ANTARA/Hafidz Mubarak A

"Sekadar contoh, kasus pemagaran laut nan berlarut-larut, apalagi menteri dan jejeran mengenai terkesan takut. Kemudian, penembakan penduduk negara Indonesia di Malaysia, hingga kesengsaraan rakyat mendapatkan gas melon gara-gara kudu berebut beli di pangkalan," ujarnya.

Oleh karena itu, dia memandang bahwa perombakan kabinet menjadi keharusan sebagai akibat pertimbangan terhadap keahlian para menteri.

Ia juga memandang bahwa perombakan perlu untuk merawat kepercayaan publik kepada Presiden Prabowo Subianto, sehingga masa "bulan madu" tidak sigap berakhir.

"Poin inilah nan saya sebut berkejaran dengan waktu. Jika pemerintah terlambat mewujudkan harapan, alias janji nan sudah dilontarkan, maka kepercayaan bakal tergerus, dan bukan berita baik jika pemerintahan kehilangan kepercayaan," ujarnya.

Presiden RI Prabowo Subianto berbareng jejeran Menteri Kabinet Merah Putih.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memperingatkan jejeran menteri dan kepala lembaga pemerintah bahwa mereka bakal diganti jika tidak bekerja dengan benar.

"Rakyat menuntut pemerintah nan bersih dan benar, nan bekerja dengan benar. Jadi, saya mau tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain, nan tidak mau bekerja betul-betul untuk rakyat ya saya bakal singkirkan," kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan wartawan mengenai reshuffle Kabinet Merah Putih selepas puncak peringatan Harlah Ke-102 NU di Jakarta, Rabu (5/2).

Walaupun demikian, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa belum ada rencana perombakan kabinet.

"Hah? Reshuffle apa? Enggak ada reshuffle, belum," kata Prasetyo saat ditanya mengenai rumor reshuffle kabinet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/2). (ant)

Halaman Selanjutnya

Ia juga memandang bahwa perombakan perlu untuk merawat kepercayaan publik kepada Presiden Prabowo Subianto, sehingga masa "bulan madu" tidak sigap berakhir.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya