ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Permintaan dunia emas mencapai nyaris 5.000 ton pada tahun lalu. Hal ini pun menjadi potensi besar bagi Indonesia nan baru saja membuka izin jasa bullion bank.
Head of Asia-Pacific (ex-China) & Global Head of Central Banks di World Gold Council Shaokai Fan mengatakan, tren permintaan dan pasokan emas mengalami perkembangan signifikan. Menurut Shaokai, nilai emas terus mencetak rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Diketahui, nilai emas naik nyaris 30% dalam dolar AS pada 2024. Sementara saat ini harganya telah menyentuh 2.500 dolar AS per ons.
"Secara global, permintaan emas mencapai nyaris 5.000 ton pada tahun lalu, tertinggi sepanjang sejarah," ungkap Shaokai dalam Seminar Bullion Financial Services in Indonesia: Opportunities and ChallengE, PTIJK OJK, di Jakarta, Selasa, (11/2/2025).
Adapun sektor dengan permintaan terbesar berasal dari sektor investasi dan perhiasan, sementara bank sentral juga menjadi pembeli emas dalam jumlah besar. Indonesia pun menggenggam potensi pasar emas nan besar, sebanding dengan Thailand dan Vietnam.
Sehingga, pembentukan bullion bank dan Dewan Emas Indonesia bakal menjadi langkah strategis untuk mengembangkan ekosistem emas nasional, sebagaimana telah diterapkan di Turki, Singapura, dan Malaysia.
"Bullion bank bisa menjadi solusi bagi Indonesia untuk mengoptimalkan emas dalam sistem keuangan, mengurangi impor, serta meningkatkan transparansi pasar emas," tuturnya.
Sebagai satu-satunya pelaku upaya jasa finansial nan telah mendapat izin bullion bank, Pegadaian mengatakan, saat ini Pegadaian telah mempunyai empat jasa utama mengenai emas, ialah simpanan emas (termasuk simpanan emas), trading emas, pemanfaatan emas dalam skema B2B dan B2C, serta jasa gadai dan pinjaman berbasis emas.
Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan menyatakan, dalam skema pinjam-meminjam emas, pengguna nan mempunyai emas dapat mendepositokannya, lampau emas tersebut bisa dipinjam oleh pihak nan membutuhkan, misalnya untuk produksi emas batangan.
"Sistemnya pinjam emas, kembalinya juga emas," jelas Damar saat ditemui usai aktivitas nan sama.
Layanan pinjaman emas tersebut dinilao bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor emas. Pasalnya, perihal ini bisa mengurangi ekspor emas perusahaan dalam negeri dan mengoptimalkan pemanfaatan emas dalam negeri nan berbentuk scrap emas alias emas hasil daur ulang.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Harga Emas Makin Berkilau, Saham Emitennya Ikut Melambung?
Next Article Holding Ultra Mikro Jadi Sumber Pertumbuhan Baru