Penjualan Meningkat, Bles Raih Pendapatan Rp 314 M Di Kuartal I-2025

Jakarta, detikai.com - PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) sukses membukukan pendapatan bersih senilai Rp 314 miliar di kuartal I-2025. Raihan ini mengalami peningkatan 5,7% jika dibandingkan dengan pendapatan bersih kuartal I-2024 senilai Rp 297 miliar.

Corporate Secretary BLES, Andrew menjelaskan, dari sisi volume penjualan, BLES mengalami peningkatan 23,7% jika dibandingkan dengan periode nan sama di tahun 2024. Walau demikian, keahlian untung bersih perseroan di kuartal ini mengalami penurunan.

Adapun untung bersih nan dapat diatribusikan kepada pemilik saham dan pemilik upaya periode ini mencapai Rp 1,1 miliar pada tiga bulan pertama 2025. Angka ini penurunan dibanding periode nan sama di tahun sebelumnya.

"Aset perseroan di kuartal I 2025 tercatat sebesar Rp 1,88 triliun. Meningkat 2 persen dibandingkan kuartal I-2024. Peningkatan ini utamanya berasal dari kenaikan aset tidak lancar perseroan sebesar Rp 58,8 miliar," ungkap dia dalam keterangan tertulis, Selasa (29/4/2025).

Lebih lanjut, andaikan memperhatikan keahlian perusahaaan di kuartal I-2025, Andrew menjelaskan, kuartal I ini adalah saatnya meletakkan pondasi nan kokoh untuk tujuan jangka panjang.

Di samping itu, dia menambahkan, di kuartal-2025 perseroan terus berupaya melakukan penetrasi dan edukasi pasar guna meningkatkan market share BLES. Pengaruh eksternal juga tidak dapat dipungkiri, bulan Ramadhan, libur panjang Hari Raya Lebaran beserta larangan jalan juga turut berkontribusi kurang baik.

Meski begitu, BLES optimistis kinerjanya bakal terus meningkat dalam waktu ke depan. Untuk itu, pertengahan tahun ini, pabrik 5 di Banjarnegara direncanakan bakal mulai beroperasi, sehingga kapabilitas terpasang BLES genap menjadi 5,6 juta m3 per tahun.

"Dengan adanya penambahan kapabilitas dari pabrik 5 ditambah dengan peningkatan utilisasi pabrik 1 di Mojokerto dan pabrik 2 di Lamongan pasca penambahan kapabilitas mesin di tahun lalu, Perseroan optimis bakal dapat mencapai pertumbuhan double digit di tahun 2025," tutup Andrew.

(dpu/dpu)