Pengusaha Ri Tawarkan Kerja Sama Danantara Ke Korsel

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) berbareng Federasi Industri Korea Selatan (FKI) sepakat untuk meningkatkan kerja sama di beragam sektor ekonomi kunci, seperti pengembangan industri kendaraan listrik (EV) dan baterai hingga kemitraan dengan Badan Pengelola Investasi Daya Angkasa Nusantara (Danantara).

"APINDO dan FKI tetap teguh dalam komitmennya untuk memperdalam hubungan ekonomi melalui peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi," tulis APINDO dalam keterangan resminya, Selasa (29/4/2025).

Dijelaskan dalam 10 tahun terakhir, nilai investasi nan masuk dari Korea Selatan ke Indonesia telah meningkat pesat hingga 145%. Di mana pada 2024 kemarin jumlah investasi dari Korsel nan masuk mencapai US$ 3 miliar alias Rp 50,28 triliun (kurs Rp 16.761/dolar AS), dari sebelumnya US$ 1,21 miliar alias Rp 20,28 pada 2015 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meski ada ketidakpastian pasar global, perdagangan bilateral antara kedua negara menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan nan kuat, menegaskan kepercayaan berbareng dan esensial ekonomi nan kokoh," terang asosiasi para pengusaha RI itu.

Dengan nilai investasi nan diperkirakan bakal terus meningkat ini, APINDO secara aktif mempromosikan kemitraan nan lebih kuat antara pengusaha asal Korea dengan Danantara selaku otoritas investasi negara Indonesia.

Dalam perihal ini FKI sangat didorong untuk memanfaatkan kesempatan investasi strategis nan difasilitasi oleh Danantara, terutama di sektor-sektor kunci seperti industrialisasi hilir, transisi energi, dan pengembangan pasar boros.

"Melalui kerjasama ini, upaya Korea dapat memainkan peran krusial dalam mewujudkan aspirasi pembangunan jangka panjang Indonesia sembari mendapatkan untung nan kuat dan siap menghadapi masa depan," papar mereka.

Sementara mengenai kerja sama di sektor kendaraan listrik dan baterai, APINDO mengatakan sumber daya mineral strategis Indonesia nan melimpah, pedoman konsumen nan berkembang, dan keahlian manufaktur nan kompetitif menawarkan sinergi nan sangat signifikan bagi perusahaan asal Korea.

Sehingga untuk mempercepat kemajuan, pemerintah kedua negara didorong untuk memprioritaskan upaya patungan, skema investasi bersama, dan program transfer keterampilan, sehingga bisa membangun ekosistem industri berteknologi tinggi nan inovatif dan tangguh.

"APINDO dan FKI sepakat untuk memperdalam kerja sama dalam industri berorientasi masa depan, khususnya kendaraan listrik (EV) dan baterai, sebagai komponen krusial dalam mengoptimalkan kerangka IK-CEPA," jelas APINDO.

Di luar itu, APINDO dan FKI optimistis momentum positif dari kedua belah pihak ini dapat mempercepat penerapan dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK-CEPA). Di mana melalui kerangka ini Indonesia berkomitmen untuk memperluas kerjasama di beragam sektor seperti pertanian, kesehatan, konstruksi, perikanan, otomotif, semikonduktor, dan teknologi info dan tetap banyak lagi.

Kemudian APINDO dan FKI juga sepakat untuk memperluas volume perdagangan produk-produk kunci dan memperdalam kerjasama dalam pengembangan Zona Ekonomi Khusus (SEZ), dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi nan inklusif dan berkelanjutan.

"Jaringan SEZ Indonesia menawarkan kesempatan menarik bagi perusahaan Korea untuk memperdalam investasi strategis mereka di Asia Tenggara. Dengan insentif fiskal nan menarik, izin nan dipermudah, dan kelebihan logistik nan kuat, SEZ Indonesia menyediakan dasar nan kokoh untuk memajukan kerja sama bilateral," pungkas asosiasi para pengusaha RI tersebut.

(igo/fdl)

Selengkapnya