Eddy Soeparno: Qris Terbukti Bantu Umkm-ciptakan Efisiensi

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, menegaskan bahwa Indonesia berkuasa membangun sistem pembayaran nasional nan berdikari melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Hal ini disampaikan Eddy menanggapi sikap pemerintah Amerika Serikat terhadap keberadaan QRIS.

"QRIS adalah bagian dari upaya besar kita dalam membangun ekosistem digital nasional nan inklusif. Teknologi ini telah terbukti membantu pelaku UMKM, memperluas akses transaksi nontunai, dan menciptakan efisiensi di beragam sektor," ujar Eddy dalam keterangan tertulis, Selasa (29/04/2025).

Menurut Eddy, setiap negara mempunyai kepentingan untuk menjaga kedaulatan ekonominya. Karena itu, kebijakan Indonesia dalam mendorong penggunaan QRIS merupakan langkah nan wajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak sedang membatasi pihak luar, tapi kita juga tidak bisa begitu saja membiarkan kekuasaan sistem asing tanpa kejelasan regulasi. Ini soal menjaga kemandirian ekonomi nasional," tegasnya.

Selain itu, Eddy juga menanggapi rumor keterbukaan pasar dan kejuaraan sistem pembayaran dengan tegas namun terbuka. Ia menekankan pentingnya prinsip keadilan dalam berkompetisi di sektor strategis ini.

"Kalau ada perusahaan asing nan mau masuk dan ikut dalam sistem pembayaran nasional kita, silakan saja. Asalkan mereka mengikuti patokan nan bertindak dan bersedia bersaing secara fair dengan pelaku lokal," tegasnya.

Eddy menambahkan, bahwa QRIS tidak berkarakter eksklusif sehingga sistem ini terus dikembangkan untuk mendukung kolaborasi, termasuk dengan mitra internasional, selama prinsip transparansi dan keadilan ditegakkan.

"QRIS bukan sistem nan tertutup. Siapa pun nan mau berpartisipasi, baik dari dalam maupun luar negeri, kudu melalui prosedur nan benar. Kita terbuka, tapi kita juga punya patokan main," ungkapnya.

Lebih lanjut, Anggota DPR RI Komisi XII ini membujuk masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk tidak terprovokasi oleh tekanan eksternal nan berpotensi mengganggu upaya digitalisasi nan tengah dibangun oleh pemerintah.

"Kita jangan goyah hanya lantaran ada tekanan alias keberatan dari luar. Fokus kita adalah memberdayakan rakyat, UMKM, dan mempercepat inklusi finansial nasional. Itu prioritas utama kita," pungkas Eddy.

(akn/ega)

Selengkapnya