Pengguna Jasa Idxcarbon Didominasi Swasta Di Sektor Pertambangan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pengguna jasa bursa karbon (IDXCarbon) didominasi oleh sektor-sektor pertambangan. Adapun pengguna jasa IDXCarbon di kuartal I tahun ini tercatat tumbuh sebesar 22%.

Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengatakan, perusahaan nan menjadi pengguna jasa IDXCarbon tetap didominasi oleh sektor swasta. Namun begitu dia tak menampik ada beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nan menjadi pengguna jasa tersebut.

Selain itu, Jeffrey juga menyebut pengguna jasa IDXCarbon berasal dari negara-negara luar nan direpresentasikan melalui perusahaan nan beraksi di Indonesia. Namun begitu, dia enggan mengungkap entitas perusahaan tersebut lantaran transaksi pengaruh berkarakter rahasia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada juga BUMN, tapi lebih besar tetap di sektor swasta," kata Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Untuk tahun ini, Jeffrey mengatakan BEI membidik 150 pengguna jasa IDXCarbon. Sementara saat ini, pengguna jasa IDXCarbon tercatat sebanyak 111 sejak diluncurkan perdana pada September 2023 hingga April 2025.

Jeffrey menambahkan, IDXCarbon menjadi kebutuhan bagi setiap perusahaan nan mempunyai jejak karbon dari setiap operasionalnya. Karenanya, Jeffrey mengaku optimis IDXCarbon bakal tetap prospektif.

"Kebutuhan itu kan harusnya selalu ada. Setiap perusahaan dalam aktivitas operasionalnya kan tentu ada jejak karbonnya. Dan upaya untuk melakukan dekarbonisasi ya tentu segala upaya untuk mengurangi karbon footprint itu kan kudu dilakukan. Nah terakhirnya offset melalui bursa karbon itu juga bisa menjadi salah satu upaya," tutupnya.

Untuk diketahui, sejak diresmikan pada September 2023 hingga April 2025, nilai perdagangan bursa karbon (IDXCarbon) tercatat sebesar Rp 77,91 triliun. BEI mencatat volume perdagangan sebanyak 1.598.703 tCO2e dengan retirement volume sebesar 979.834 tCO2e sejak September 2023 hingga April 2025.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, partisipan perdagangan karbon mengalami pertumbuhan hingga 587% sejak September 2023 hingga April 2025. Ia mengatakan, pertumbuhan ini menunjukkan prospek perdagangan karbon di Indonesia.

Iman menjelaskan, prospek IDXCarbon Indonesia tetap lebih baik dibanding beberapa negara lain nan juga telah meluncurkan perdagangan serupa, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Laos. Bahkan, perdagangan karbon Indonesia dua kali lipat lebih baik dari Jepang.

"Bursa karbon Indonesia cukup menarik sehingga kami sudah, apalagi mendapatkan permintaan dari pemilik-pemilik proyek di luar Indonesia nan mau mendaftarkan dan memperdagangkan karbon kreditnya di IDXCarbon. Namun, konsentrasi kami saat ini adalah membuka perdagangan unit karbon Indonesia kepada audiens internasional selebar-lebarnya," kata Iman dalam sambutannya di Main Hal BEI, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Saat ini, tercatat sebanyak 7 proyek nan tercatat siap diperdagangkan sebesar 3.178.756 tCO2e. Iman mengatakan, saat ini terdapat 111 pengguna jasa IDXCarbon.

(kil/kil)

Selengkapnya