Penerapan Ai Hingga Spin Off Syariah Jadi Bahasan Penting Di Forum Ini

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Penggunaan Artificial Intelligence (AI) alias kepintaran buatan tidak terelakan, termasuk dalam industri ini. Penggunaan AI juga menjadi salah satu sorotan utama dalam agenda tahunan Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengatakan, bakal memperlihatkan gimana AI mulai digunakan secara nyata untuk meningkatkan efisiensi dan kecermatan dalam proses underwriting pengelolaan klaim maupun penemuan kecurangan klaim.

"Pembicara kami adalah Pang Xue Kai CEO dan co-founder Dari Untukmu AI nan bakal berbagi praktik terbaik best practices tentang gimana teknologi dapat mempercepat transformasi jasa asuransi jiwa," jelas Budi dikutip Jumat (23/5/2025).

Bukan hanya itu, untuk asuransi umum, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan menjelaskan untuk merealisasikan swasembada pangan, di IIS 2025 mengangkat tema Developing Agriculture Insurance in Indonesia Through Roadmap 2025-2033. Menurutnya, asuransi pertanian sebagaimana diketahui merupakan salah satu pilar krusial dalam pengembangan sektor pangan dan ketahanan nasional dan ini juga tentunya membantu program pemerintah di dalam membangun swasembada pangan.

"Kami menghadirkan beragam narasumber nan diharapkan menjadi awal dari inisiatif strategis berbareng tentunya untuk memperluas Jangkauan asuransi pertanian di Indonesia," ungkap Budi.

Apalagi menurutnya, asuransi pertanian bakal membantu program pemerintah untuk bersama-sama untuk bisa membangun suatu swasembada pangan di negeri ini. Untuk asuransi syariah, Ketua Bidang Riset dan Inovasi Produk Jiwa Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Ronny Ahmad Iskandar mengatakan tema nan diangkat dalam IIS 2025 adalah Riding the Wave of Sharia Spin-off: Trends, Opportunities and Strategic Priorities for the Insurance Industry.

Secara rinci, Ahmad mengatakan bakal konsentrasi pada spin off. Pasalnya berasas ketentuan pemerintah pada Desember 2026 mendatang semua asuransi syariah nan sebagai induk diharuskan spinoff.

"Kami menghadirkan pembicara dengan best practice dari dalam negeri dan luar negeri. Misalnya dari Malaysia nan sudah berilmu 25 di asuransi syariah Malaysia," jelas Ahmad.

Selain itu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan juga consultant regional Deloitte, tentang gimana mereka membantu perusahaan-perusahaan nan melakukan berencana melakukan spin off dan persiapan nan kudu dilakukan.

"Kita minta dengan adanya sharing dari beragam perspektif tersebut teman-teman industri sudah lebih siap lagi mempersiapkan mereka untuk melakukan spin off di tahun depan," pungkas Ahmad.

Untuk diketahui, IIS 2025 merupakan inisiatif kolaboratif dari Dewan Asuransi Indonesia (DAI) berbareng lima asosiasi anggotanya, ialah Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APPARINDO), serta Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia (APKAI).


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Makanan Bangkit, Emiten F&B Raih Kinerja Positif

Selengkapnya