ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampouw, meluruskan info mengenai mantan pemain sirkusnya nan tak menerima gaji. Menurut dia, sejak awal berasosiasi para pemain OCI diperlakukan sebagai bagian dari family besar.
"Ya jika sudah di OCI kan sudah kayak family besar. Kalau sakit pasti berobat, nggak pernah bilang nggak ada uang. Semua itu sudah terjamin. Pakaian, terus duit saku," kata dia saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).
Tony mengatakan, kebutuhan dasar seperti busana dan duit saku diberikan secara rutin. Menurutnya, meski anak-anak tersebut tidak menerima gaji, mereka tetap memperoleh duit saku mingguan untuk kebutuhan pribadi.
"Tiap minggu juga dikasih. Memang itu tidak diberi gaji, ya. Kita kan dulu juga nggak terima gaji, sama. Masih anak-anak masa terima penghasilan gitu ya. Tapi duit saku untuk belanja, untuk segala macem, itu selalu ada. Nggak mungkin nggak ada," ucap dia.
Dia juga menepis dugaan anak-anak dalam asuhannya mengalami kekurangan alias tak terurus.
"Kalau lihat wajahnya aja bisa keliatan kok, gitu ya. Jadi nggak kurus-kurus, ceking, gitu kan ngga. Semua sehat-sehat," ucap dia.
Selain kebutuhan pokok, Tony menyebut para personil sirkus juga mendapatkan perhatian pada momen-momen unik seperti hari raya dan ulang tahun.
"Jadi duit shopping ada, busana lengkap, jika hari raya pasti dapet hadiah, dapet apa. Biasa lah kita. Ulang tahun dirayain ramai-ramai. Itu biasa. Itu kehidupan family besar," tandas dia.
Respons Taman Safari
Kepala Media dan Digital Taman Safari Indonesia Finky Santika menegaskan, Taman Safari Indonesia Group tidak mempunyai keterkaitan, hubungan bisnis, maupun keterlibatan norma dengan para mantan pemain sirkus nan disebutkan dalam video tersebut.
"Perlu kami sampaikan bahwa Taman Safari Indonesia Group adalah badan upaya berbadan norma nan berdiri secara independen dan tidak terafiliasi dengan pihak nan dimaksud," ujar dia.
Finky menegaskan, persoalan tersebut berkarakter pribadi dan tidak ada kaitannya dengan Taman Safari Indonesia Group secara kelembagaan.
"Namun kami berambisi agar nama dan reputasi Taman Safari Indonesia Group tidak disangkutpautkan dalam persoalan nan bukan menjadi bagian dari tanggung jawab kami terutama tanpa bukti nan jelas lantaran dapat berimplikasi kepada pertanggung jawaban hukum, ucap dia.
Taman Safari Indonesia Group selalu berkomitmen untuk menjalankan aktivitas upaya dengan mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG), kepatuhan hukum, serta etika upaya nan bertanggung jawab.
"Selama lebih dari 40 tahun, kami senantiasa mengutamakan konservasi, edukasi, dan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia dan mancanegara," ucap dia.
Finky membujuk masyarakat untuk bersikap bijak dalam menyikapi info nan beredar di ruang digital.
"Dan tidak mudah terpengaruh oleh konten nan tidak mempunyai dasar kebenaran maupun keterkaitan nan jelas," tandas dia.