Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Hadirkan Pusat Pembelajaran Keluarga Di Sekolah

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) menghadirkan solusi berjulukan Pusat Pembelajaran Keluarga (Pusbaga). Hal tersebut dilakukan di tengah maraknya persoalan rumah tangga nan berujung perceraian, kekerasan, dan tekanan psikologis. Namun, alih-alih menunggu masalah muncul, Pusbaga memilih untuk mendatangi akar persoalan sejak dini, dari ruang kelas sekolah.

Lewat program edukasi pra-nikah, Pusbaga menyasar pelajar SMP dan SMA kelas akhir. Tujuannya jelas, ialah membekali remaja dengan pengetahuan dasar tentang relasi sehat sebelum mereka terjun ke bumi pernikahan.

“Kami mau pencegahan dimulai dari generasi muda. Mereka kudu tahu gimana membangun relasi nan sehat sejak awal,” kata Kabid Kualitas Keluarga dan Pemenuhan Anak DP3A Kukar, Saipul Anwar, Rabu (16/4/2025).

Pusbaga bukan sekadar ruang curhat. Di dalamnya, terdapat psikolog ahli nan siap mendampingi masyarakat menghadapi beragam persoalan keluarga, mulai dari bentrok ringan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga masalah emosional nan sering kali tak tampak di permukaan.

“Pusbaga kami rancang sebagai ruang aman. Siapa pun bisa datang, bercerita, dan mencari solusi,” jelas Saipul.

Layanan ini tersedia di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kukar, selama jam kerja. Meski belum ramai pengunjung, Saipul melihatnya sebagai pertanda baik.“Artinya, kita tetap bisa mencegah. Dan itu jadi konsentrasi kami,” tambahnya.

Tak menunggu masalah datang, Pusbaga gencar terjun ke sekolah-sekolah. Dalam setiap sesi edukasi pra-nikah, para siswa dikenalkan pada nilai dasar membangun hubungan nan sehat, komunikasi nan baik, serta pentingnya kesiapan emosional dalam rumah tangga.

Program ini melangkah sebagai bagian dari upaya membangun fondasi family sejak masa remaja. DP3A mau membalik pendekatan—dari reaktif menjadi preventif.

Pusbaga juga menjadi wadah pendampingan jangka panjang. Bagi family nan menghadapi konflik, pendampingan tak berakhir di satu sesi konsultasi. Tim DP3A siap mendampingi hingga solusi betul-betul ditemukan.

“Pusbaga bukan tempat satu arah. Ini ruang dialog. Kita datang sebagai mitra masyarakat,” tegas Saipul.

Dengan pendekatan ini, Pusbaga bukan hanya menjadi lembaga layanan. Ia datang sebagai bagian dari upaya membangun family nan kuat, tangguh, dan siap menghadapi tantangan zaman, mulai dari remaja, hingga mereka nan sudah melangkah ke bumi rumah tangga.

Selengkapnya