Pemerintah Kota Depok Akan Kaji Wacana Jam Malam Anak Sekolah

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Pemerintah Kota Depok berencana bakal menerapkan jam malam bagi anak sekolah di Kota Depok. Terkait rencana jam malam anak sekolah, Pemerintah Kota Depok bakal melakukan kajian kembali.

"Insya Allah mungkin kelak kita bakal juga kaji, kita diskusikan lebih perincian lagi," ujar Wali Kota Depok, Supian Suri di Polres Metro Depok, Selasa (20/5/2025).

Supian menjelaskan, program nan bakal direncanakan dan telah sukses di wilayah lain belum tentu dapat diterapkan di Kota Depok. Untuk itu, Pemerintah Kota Depok perlu melakukan kajian lebih dulu mengenai rencana kebijakan jam malam anak sekolah.

"Kami tidak bisa langsung menelan program alias aktivitas nan memang diusulkan oleh Pak Gubernur, tapi betul-betul kita pastikan dulu untuk di Depok seperti apa," jelas Supian.

Pemerintah Kota Depok perlu meminta masukan maupun kajian dari seluruh Forkopimda Kota Depok. Hal itu untuk memastikan kebijakan nan diberikan dapat dijalankan di Kota Depok alias tidak.

"Tentunya saya (perlu) mendapat masukan dari Pak Kapolres, Pak Dandim dan seluruh stakeholder mengenai dengan Forkopimda dalam perihal ini," ucap Supian.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengaku tengah menyiapkan kebijakan jam malam bagi anak sekolah. Dia mau anak-anak di Jawa Barat tidak keluyuran pada malam saat hari sekolah.

Dedi mengatakan, pelajar sepatutnya sudah tak bersuara di rumah maksimal jam 9 malam. Hal tersebut disampaikannya usai penutupan pendidikan berbudi pekerti di Resimen Armed 1 Purwakarta, Minggu (18/5/2025), disiarkan ulang melalui saluran YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.

"Ke depan itu kelak saya mau membikin jam (malam), kemarin jam 8, tapi bisa aja jam 9. Pelajar itu setelah jam 9 mereka tidak boleh keluyuran, kudu ada di dalam rumah, ini kan penting," kata Dedi.

Setelah lebih dari 2 pekan digembleng di barak militer Purwakarta, sebanyak 39 siswa dinyatakan lulus. Lalu gimana pengawasan ke depannya agar siswa tak lagi terlibat kasus kenakalan remaja?

Selengkapnya