Pemerintah Kembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Buat Tarik Investasi

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

KEK ini diharapkan bisa menarik investasi dalam ke dalam negeri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan di tahun ini ada beberapa KEK nan menjadi prioritas untuk semakin dikembangkan.

"Beliau (Presiden Prabowo) bakal ke lapangan pada hari Kamis nanti, dan rencananya dalam Kamis kelak itu ada juga kerja sama Two Countries Twin Parks (TCTP). Jadi itu kerja sama antara Indonesia dengan Provinsi Fujian (Tiongkok) untuk mendorong investasi industri di KEK Batang, dan direncanakan mereka bakal investasi sekitar Rp16 triliun. Ini menjadi pembicaraan pada saat Bapak Presiden berjumpa dengan Presiden Xi Jinping nan lalu, sehingga ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan tersebut," jelas Airlangga dalam siaran pers ditulis Rabu (18/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Airlangga juga menjelaskan mengenai perkembangan KEK Nongsa Digital Park di Batam nan ke depannya bakal diperluas lantaran terdapat rencana pendirian beberapa info center di sana.

Kemudian, dijelaskan juga mengenai dengan KEK Singhasari, di mana saat ini sudah berdiri King's College London, disusul bakal didirikan juga universitas Queen Mary of London dan Imperial College London.

Menko Airlangga menerangkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara spasial sudah relatif bagus, dan juga tingkat inflasi sampai Februari 2025 tetap rendah dengan inflasi intinya tetap positif di nomor 2,48% (yoy).

Pada Februari 2025, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tetap konsisten di level optimis pada nomor 126,4 dan Purchasing Managers' Index (PMI) juga tetap di level ekspansif pada nomor 53,6, lampau didukung juga dengan pertumbuhan angsuran di Januari 2025 sebesar 10,3%, dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 5,51%, serta Cadangan Devisa relatif tetap tinggi di akhir Februari 2025.

"Kami juga telaah sektor-sektor nan tetap tumbuh, mulai dari makanan-minuman maupun logam dasar nan relatif juga tinggi. Sektor tekstil busana jadi juga tetap positif, kemudian juga mengenai mesin perlengkapan. Kami juga laporkan mengenai dengan neraca ekspor nan tumbuh positif dan secara neraca perdagangan juga surplus. Jadi dari beragam kondisi tersebut kami laporkan bahwa perekonomian Indonesia secara esensial tetap baik," ungkap Menko Airlangga.

Terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR), menurut Menko Airlangga, terdapat pengarahan dari Presiden Prabowo agar penyalurannya lebih didorong untuk meningkatkan pembiayaan upaya produktif. Realisasi KUR per sektor periode Agustus 2015 - 31 Desember 2024 ialah telah disalurkan ke upaya produktif sektor pertanian sebesar 29,9%, upaya produktif sektor perikanan sebesar 1,7%, upaya sektor industri sebesar 7,6%. KUR juga telah disalurkan ke upaya perdagangan sebesar 46,4%. KUR Penempatan PMI juga telah disalurkan sebesar Rp2,3 triliun untuk 152.167 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan pekerja magang Indonesia.

"Bapak Presiden minta agar sektor produktifnya ditingkatkan. Tentunya kelak bakal ada revisi mengenai Keppres mengenai KUR, dan nama komitenya bakal membunyikan itu menjadi Komite kebijakan Pembiayaan Usaha Produktif. Dengan adanya perubahan struktur kabinet, maka bakal memasukkan Menteri Koordinator Bidang Pangan maupun Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat di dalam komite tersebut," papar Menko Airlangga.

Perkembangan proses negosiasi perjanjian internasional juga dibahas Menko Airlangga dengan Presiden Prabowo. "Dengan OECD, kita sudah mengirim sebagian initial memorandum nan tetap berproses, dan kelak bakal ada meeting di Juni 2025 nan tentu bakal menentukan tahapan-tahapan selanjutnya. Kemudian kita juga membahas mengenai dengan rencana kerja sama IEU-CEPA nan tinggal dua rumor tadi saya laporkan ialah mengenai dengan bea ekspor dan perizinan impor," kata Menko Airlangga.

Selanjutnya, juga bakal ada sidang komite berbareng antara Indonesia dan Rusia pada 14-15 April 2025 untuk merumuskan hasil akhir dari perjanjian Eurasia Economic Union FTA nan merupakan kerja sama Indonesia dengan lima negara jejak Uni Soviet ialah Rusia, Armenia, Belarusia, Kazakhstan, dan Kirgistan.

"Saat ini, sudah 14 bab dari 15 bab pembahasan sudah selesai. Jadi Bapak Presiden bakal berjamu ke Rusia di Juni 2025, dan diharapkan pada kunjungan tersebut principle agreement-nya sudah bisa ditandatangani," tutur Menko Airlangga.

Menko Airlangga pun menyampaikan tentang Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP) nan merupakan perjanjian perdagangan bebas antara 12 negara di area Asia-Pasifik ialah Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru, Selandia Baru, Singapura, Vietnam, dan Inggris.

"Dengan memproses aksesi (ke dalam) CP-TPP diharapkan kita membuka pasar Meksiko, Kanada, Peru, dan Inggris. Nah, ini tentu bakal membuka kesempatan pasar ekspor di mana terjadi penurunan tarif langsung pada saat kita masuk dalam CP-TPP, dan standar CP-TPP ini tidak menerapkan standar trade related aspect of intellectual property right. Jadi ini salah satu nan cukup baik dengan perjanjian CP-TPP," pungkas Menko Airlangga.

(kil/kil)

Selengkapnya