ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Senin, 9 Juni 2025 - 17:24 WIB
Jakarta, detikai.com - Juru bicara PDI Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli menilai masyarakat mempunyai masalah kepercayaan pada mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, masyarakat menilai Jokowi adalah orang nan tidak bisa dipercaya.
Guntur menjelaskan banyak masalah nan menyeret Jokowi mulai dari rumor tiga periode hingga teranyar ialah rumor ijazah palsu.
"Makanya, Jokowi sendiri nan membangun trust issue dari soal rumor tiga periode, mobil Esemka, intervensi di Pilpres untuk kepentingan anaknya Gibran, piagam tiruan dan lain-lain. Karena publik punya masalah kepercayaan pada Jokowi, sumbernya ya Jokowi sendiri nan tidak bisa dipercaya," kata Guntur kepada wartawan Senin, 9 Juni 2025.
Jubir PDIP Guntur Romli
Photo :
- Instagram @gunromli
Di sisi lain, PDIP tak mau berkomentar banyak soal rumor Jokowi disebut bakal maju jadi calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Guntur menegaskan Jokowi berkuasa menentukan pilihannya.
Namun, Guntur menyoroti pernyataan Jokowi nan bakal kembali ke Solo dan mau menjadi rakyat biasa setelah purnatugas sebagai Presiden Indonesia.
"Tapi saya percaya publik juga tetap ingat pernyataan dia, jika sudah tidak jadi Presiden mau pulang ke Solo, jadi rakyat biasa. Ternyata tetap mau cawe-cawe di partai politik. Akhirnya, terkesan Jokowi tidak bisa dipercaya bakal pernyataannya sendiri," kata Guntur.
Diketahui, mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) tetap belum percaya maju sebagai bakal calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sebab, Jokowi tetap melakukan pertimbangan dan kalkulasi agar tidak kalah jika memang mau ikut maju dalam pencalonan Ketua Umum PSI.
“Masih dalam kalkulasi. Jangan sampai jika kelak misalnya saya ikut, saya kalah,” kata Jokowi di Solo pada Rabu, 14 Mei 2025.
Sampai saat ini, Jokowi mengaku belum melakukan pendaftaran sebagai bakal calon Ketua Umum PSI. “Belum, kan tetap panjang sampai Juni. Seinget saya sampai Juni,” ucapnya.
Jokowi tetap mempertimbangkan untuk maju sebagai bakal calon Ketua Umum PSI lantaran sistem pemilihannya menggunakan e-voting. Sehingga, kata dia, seluruh personil PSI mempunyai kewenangan untuk memilih.
“Ya belum tahu. Karena ini kan nan saya tahu, katanya mau pakai e-voting. One man one vote. Seluruh personil diberi kewenangan untuk memilih. nan susah di situ,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Diketahui, mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) tetap belum percaya maju sebagai bakal calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sebab, Jokowi tetap melakukan pertimbangan dan kalkulasi agar tidak kalah jika memang mau ikut maju dalam pencalonan Ketua Umum PSI.