ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Pagi itu, mentari mulai menunjukkan teriknya, menandai dimulainya aktivitas. Para petugas pemadam kebakaran (damkar) sektor Cengkareng sudah mulai berkumpul. Begitu lonceng bersuara pada pukul 08.00 WIB mereka segera berbanjar rapi untuk apel pagi.
Kegiatan wajib setiap pagi itu, menjadi momen untuk membangun semangat kebersamaan dan kesiapan mental menghadapi beragam kemungkinan nan bisa terjadi kapan saja. Lalu, seluruh petugas langsung melakukan pengecekan menyeluruh terhadap peralatan nan digunakan dalam operasional.
Mulai dari kendaraan pemadam, selang, perangkat pelindung diri, hingga perangkat bantu pernapasan. Semua dilakukan dengan teliti untuk memastikan tidak ada hambatan saat digunakan dalam kondisi darurat. Setelah pengecekan selesai, para petugas siap untuk melayani masyarakat kapan pun dibutuhkan.
"Setiap pagi semua kudu dicek dulu, lantaran semalam ada nan tugas malam juga," kata Koordinator Lapangan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) sektor Cengkareng, Jakarta Barat, Wirmansyah kepada detikai.com.
Menurut Wirman dengan kesiapsiagaan, para petugas damkar siap menjadi garda terdepan dalam melindungi penduduk dari beragam ancaman bahaya. Kala tak berada di lapangan, mereka mengenakan seragam berwarna biru tua dengan badge bertuliskan Pemadam di kantong kiri depan dan semboyan Yudha Brama Jaya.
Yudha artinya perang, Brama berfaedah api, dan Jaya adalah menang. Bisa diartikan, semboyan tersebut berarti kemenangan dan keberhasilan dalam perang melawan api kebakaran.
Sekitar pukul 09.00 WIB seorang penduduk dengan muka panik langsung menghampiri instansi Gulkarmat sektor Cengkareng. Pria berjulukan Denny itu mengaku menemukan seekor anjing dengan kondisi cukup memprihatinkan di dekat rumahnya.
Karena kebingungan dia langsung bergegas mengendarai sepeda motornya untuk meminta pertolongan ke petugas damkar.
"Beberapa kali lihat di televisi damkar bantuin warga. Makanya tadi langsung datang ke sini," kata Denny kepada detikai.com.
Penyelamatan Seekor Anjing
Tim rescue dari Gulkarmat Cengkareng langsung menyiapkan sejumlah peralatan, mulai dari perangkat pelindung diri hingga kandang hewan. Tim nan dipimpin oleh Jamalludin langsung menggunakan mobil rescue bergegas untuk menuju lokasi.
Suara sirine mobil damkar menarik perhatian masyarakat sekitar. Perjalanan ke letak hanya sekitar 10 menit. Beberapa penduduk tampak keluar rumah lantaran penasaran ada damkar di lingkungan mereka.
Proses pemindahan juga disaksikan sejumlah warga. Beberapa dari mereka mengaku kagum dengan tugas damkar. Karena selama ini mereka mengetahui petugas damkar hanya untuk memadamkan kobaran api.
Evakuasi melangkah hanya sekitar 10 menit. Seekor anjing menjadi korban tabrak lari nan mengakibatkan ekornya nyaris putus. Jamalludin langsung meminta sejumlah keterangan kepada Danny sebagai pelapor.
"Terima kasih untuk laporannya ya, Pak. Ini kelak langsung diserahkan ke Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian untuk langsung ditangani," ucap Jamal.