Panglima Sebut Sulit Sayuran Dan Telur Untuk Mbg Di Papua, Dpr: Ini Peluang Ekonomi Baru

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam Rapim TNI 2025, mengaku susah dalam mencari sayuran dan telur untuk menjadikannya sebagai menu program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua.

Terkait perihal itu, Anggota DPR RI Herman Khaeron mau agar Kementerian mengenai bisa mempersiapkan apa nan memang menjadi kebutuhan di Papua.

"Nah jika memang di Papua ini kekurangan sayur-sayuran, dan ini juga menjadi minat dari masyarakat atas kesiapan sayur-sayuran, menjadi kesempatan baru. Nah Kementerian teknis tertentu nan mengenai dengan budi daya tanaman, ya kudu mempersiapkan itu," kata laki-laki berkawan disapa Kang Hero kepada wartawan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Politikus Partai Demokrat ini menegaskan, Kementerian Pertanian kudu mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan mengenai dengan program MBG.

"Kan itu konteksnya, dan ini menjadi kesempatan baru. Menjadi kesempatan ekonomi baru nan pada akhirnya bakal menjadi pembangkit ekonomi di wilayah tersebut," tegasnya.

Hero mengungkapkan, bukan hanya sayur nan susah untuk dicari melainkan juga telur nan diungkapkannya tetap terjadi kekurangan. Hal ini juga sama seperti nan disampaikan oleh Panglima TNI.

"Nah seperti sekarang juga kan telor pasti kekurangan. Bayangkan jika sudah 82,9 juta sesaran terpenuhi, satu hari butuh satu telor saja per orang, berfaedah butuh 82,9 juta telor. Ini kudu disiapkan," ungkapnya.

"Disiapkan kan bukan hanya di Jawa, kudu disiapkan di seluruh wilayah. Nah ini menjadi potensi ekonomi baru di wilayah-wilayah tertentu nan memang belum ada produksinya," tambahnya.

Menurutnya, perihal ini menjadi kehebatan Presiden Prabowo Subianto dalam mentrigger kemauan pertumbuhan delapan persen dari beragam sisi.

"Nah ini menurut saya, di sinilah memang kepintaran dan kehebatan Presiden Prabowo untuk bisa gimana men-trigger kemauan pertumbuhan 8% dari beragam sisi, termasuk makan bergizi gratis juga bisa untuk menopang terhadap pertumbuhan 8%," pungkasnya.

Selengkapnya