ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menjalin sinergi untuk mendorong daya saing area industri guna mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% pada 2025-2029.
Dukungan ini sejalan dengan misi Asta Cita Pemerintah kelima, ialah melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Sebagai bentuk komitmen, BRI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI). MoU ini ditandatangani oleh Direktur Commercial, Small & Medium Business BRI Amam Sukriyanto dan Sekjen HKI Priyo Budianto, serta disaksikan oleh Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza. Direktur Commercial, Small & Medium Business BRI, Amam Sukriyanto menegaskan bahwa dari sisi perbankan, BRI siap mendukung pertumbuhan industri manufaktur dengan jasa dan produk unggulan nan mendukung ekosistem upaya area industri. Ia juga optimistis bahwa pertumbuhan industri manufaktur ke depan bakal semakin meningkat. "BRI selalu mendukung upaya-upaya positif nan dapat membawa industri Indonesia terus tumbuh pesat. Dengan sinergi berbareng HKI, kami optimistis dapat mengoptimalkan pertumbuhan upaya area industri di seluruh Indonesia melalui jasa perbankan nan komprehensif," ujarnya dalam keterangan resmi dikutip, Minggu (23/3/2025).
"Pada tahun 2024, sektor industri pengolahan non migas tetap menjadi penyumbang PDB nasional terbesar ialah 17,16% dengan tingkat pertumbuhan sebesar 4,75%, dan memberikan penerimaan pajak terbesar hingga mencapai nomor 25,84%. Pencapaian ini menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan non migas tetap mempunyai peran vital dalam perekonomian kita, ialah sebagai sektor utama pembuat nilai tambah dan lapangan pekerjaan," ujar Riza. Dengan demikian, kerjasama ini menjadi langkah strategis dalam mendukung ekosistem industri nan lebih berkekuatan saing. BRI pun berkomitmen untuk terus mendorong pembiayaan berkelanjutan, termasuk skema unik bagi area industri berwawasan lingkungan agar investasi di sektor ini semakin berkembang.
Pada kesempatan nan sama, Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza menegaskan bahwa area industri bukan sekedar letak industri, tetapi juga sebagai pusat ekosistem industrialisasi nan mendorong produktivitas nasional. Menurutnya, keahlian sektor industri pengolahan non migas tetap menjadi jagoan alias tulang punggung perekonomian Indonesia.
Untuk diketahui, aktivitas ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan, termasuk dari pemerintah hingga pelaku upaya ini pun menjadi wadah bagi para peserta untuk berbincang mengenai tantangan dan kesempatan industri, serta merumuskan strategi dan rekomendasi kebijakan guna memperkuat daya saing area industri di Indonesia.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BRI Sabet 5 Penghargaan di RBI Asia Trailblazer Awards 2025
Next Article Investor Jangan Panik! Sunarso Ungkap Fundamental BRI Kuat & Solid