ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa Sektor Jasa Keuangan (SJK) sukses tumbuh dengan baik di tengah kondisi ketidakpastian dunia 2024. Hal tersebut bisa dilihat dari beberapa parameter mulai dari permodalan solid, likuiditas mencukupi dan profil risk nan dikelola dengan baik. Bahkan pertumbuhan tidak hanya terjadi pada industri perbankan saja, melainkan juga pada industri financial technology alias fintech.
OJK mengungkap Intermediasi non konvensional seperti outstanding pinjaman daring fintech p2p lending tercatat mencapai Rp 77,02 triliun alias tumbuh 29,14% di 2024. Pencapaian ini sejalan dengan tingginya pertumbuhan penggunaan internet di Indonesia.
"Kita patut berterima kasih dapat menjalani tahun 2024 baik dengan dinamika nan ada,"kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan, Selasa, (11/2/2025).
Selain itu OJK juga mencatat perbankan sukses menyalurkan angsuran pembiayaan hingga Rp 7.827 triliun alias tumbuh dobel digit sebesar 10,39% dengan risks angsuran terjaga.
Menurut Mahendra, pencapaian positif sektor jasa finansial ini tidak lepas dari sinergi dan peran antar kementerian alias lembaga, mulai dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia hingga Lembaga Penjamin Simpanan, serta industri jasa finansial keseluruhan.
OJK pun lanjut Mahendra bakal terus melakukan sinergi dan memperkuat pengawasan sehingga sektor jasa finansial bisa memainkan perannya dan semakin kuat dalam mendukung sasaran program pemerintah.
"Melalui optimasi kontribusi sjk dalam mendukung sasaran program prioritas pemerintah. Kami mengarahkan sjk untuk mengambil peran mendorong pertumbuhan mengingat keterbatasan anggaran pemerintah," jelasnya.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ditopang Industri Pembiayaan, OJK Yakin Bisnis PVML RI Melesat
Next Article Aturan Terbaru Bunga Pinjol, Tahun Depan Turun Jadi 0,2%