Nasib 7.000 Buruh Di Ri Usai Panasonic Holdings Umumkan Phk

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Panasonic Holdings mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 10.000 karyawannya di seluruh dunia. PHK tersebut bakal dilakukan secara bertahap, dari total keseluruhan 10.000 karyawan, setengahnya bakal dilakukan di Jepang, sedangkan sisanya bakal menyasar ke tenaga kerjanya di luar negeri.

Menanggapi perihal tersebut, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menerangkan, saat ini terdapat ribuan pekerja Panasonic di Indonesia. Pekerja tersebut tersebar di sejumlah wilayah.

"Bekasi 2 PT, DKI 2 PT, Bogor 1, Pasuruan 1 (PT), Batam 1 (PT). Total tenaga kerja sekitar 7.000-an orang," ungkap Iqbal saat dihubungi detikaicom, Minggu (11/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun begitu, Iqbal mengatakan belum ada pengumuman PHK untuk pekerja Panasonic di Indonesia hingga saat ini. Akan tetapi, dia tak menutup kemungkinan adanya PHK pekerja Panasonic di Indonesia.

"Belum ada pengumuman di Indonesia. (Pekerja Panasonic RI kondusif dari PHK?) Belum," jelasnya.

Mengutip dari laman resmi Panasonic, terdapat beberapa anak upaya nan berdiri di Indonesia, ialah PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI), PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI), PT Panasonic Gobel Energy Indonesia (PECGI), PT PHC Indonesia, PT Panasonic Gobel Life Solutions Manufacturing Indonesia (PGLSMID).

Kemudian ada PT Panasonic Gobel Life Solutions Sales Indonesia (PGLSSID), PT Panasonic Eco Solution KDK Indonesia (PES-KDKID), dan PT Panasonic Industrial Devices Batam (PiD-BT).

Rencana PHK Holding Panasonic

Diberitakan sebelumnya, Reuters menyebut Panasonic Holdings hendak melakukan PHK untuk 10.000 karyawannya. Adapun jumlah tenaga kerja secara keseluruhan saat ini ada sekitar 228.000. Pemangkasan nan dilakukan bakal terjadi melalui konsolidasi operasional, penutupan upaya tertentu, serta pensiun awal bagi sebagian tenaga kerja di Jepang.

Panasonic menyiapkan biaya restrukturisasi sebesar 130 miliar yen (sekitar US$ 896 juta). Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas jangka panjang.

Panasonic memproyeksikan kenaikan untung operasi sebesar 39% pada upaya energi, dalam perihal ini pembuatan baterai kendaraan listriknya tahun fiskal ini hingga 31 Maret 2026. Proyeksi ini ditingkatkan menjadi 167 miliar yen.

Hal ini dilakukan seiring dengan penilaiannya terhadap penjualan baterai dan sistem penyimpanan daya nan lebih tinggi. Sementara di segmen upaya daya nan membikin baterai untuk Tesla dan produsen mobil lainnya, meraup untung sebesar 120,2 miliar yen dalam tahun nan berhujung pada bulan Maret lalu.

Angka ini lebih rendah dari perkiraannya sendiri sebesar 124 miliar yen. Sementara itu, untuk bisnisnya secara keseluruhan, Panasonic memperkirakan penurunan untung operasi sebesar 13% untuk tahun upaya ini menjadi 370 miliar yen.

(kil/kil)

Selengkapnya