Motif Penusukan Di Perlintasan Rel Kereta Api Tanah Abang, Pelaku Dendam Karena Dibully

Sedang Trending 11 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Polisi mengungkap kasus dugaan penusukan nan menewaskan seorang pemuda berinsial MR (21). Korban ditemukan bersimbah darah di perlintasan rel kereta api, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin malam 15 Juli 2025.

Terkait kejadian ini, pelaku MF (26) telah ditangkap di kontrakannya. Ternyata, pelaku merupakan kawan korban. Kepada penyidik, MF mengaku sakit hati lantaran dibully oleh korban. Hal itu kemudian membikin MF naik pitam dan menikam korban dengan pisau.

"Motif pelaku adalah dendam lantaran korban membuli tersangka nan telah menusuk kaki kanan saksi N dari arah belakang," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim dalam keterangannya, Kamis (17/7/2025).

Tim campuran dari Polsek Tanah Abang, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya turut menyita pisau nan digunakan oleh pelaku untuk menikam punggung korban.

"Barang bukti nan disita satu baju kaos warna hitam dan celana pendek serta sebilah pisau," ucap Abdul Rahim.

Kini, MF telah mendekam di Rutan Polda Meyro Jaya. Ia dijerat dengan Pasal 338 KUHP dan alias Pasal 351 ayat (3).

Sebelumnya, Seorang pemuda berinisial MR (21) ditemukan bersimbah darah di Perlintasan Rel Kereta Api, ebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin malam 15 Juli 2025. Polisi turun tangan melakukan penyelidikan.

Bertambah lagi daftar seorang ibu nan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga akibat ulah anak kandungnya sendiri. Seorang ibu paruh baya di Bekasi sekarang kritis dan dirawat intensif di rumah sakit usai diduga ditusuk acapkali oleh sang anak. ...

Korban Sempat Dievakuasi

Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Haris Akhmat Basuki menerangkan, korban sempat dievakuasi ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan medis. Namun nyawanya tak tertolong.

"Hasil pengecekan dan keterangan medis di Rumah Sakit Tarakan rupanya korban sudah tidak bernyawa dikarenakan kehabisan darah akibat adanya luka di bagian punggung," kata Haris saat dihubungi, Selasa 15 Juli 2025.

Haris menerangkan, korban pertama kali ditemukan pada pukul 23.30 WIB. Awalnya, ada dua orang penduduk melangkah kali dari Jalan Jembatan Tinggi hendak menuju ke warnet di dekat Gedung Hijau.

Namun saat diperjalanan, mereka berdua mendengar teriakan korban. Saat dicek, terlihat korban dalam kondisi memperihatinkan.

"Korban tersungkur di trotoar Jembatan Tinggi dalam kondisi bersimbah darah," tandas Haris.

Kompolnas Bakal Kawal Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Muda Kemlu

Sebelumnya, misteri tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39) belum terpecahkan. Pihak kepolisian pun mengungkapkan, untuk mendukung penyelidikan kasus tersebut, bakal dillakukan pendekatan scientific crime investigation.

Wakil Ketua Umum Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Tito Karnavian pun menegaskan, anggotanya juga bakal terjun langsung untuk mengawal penyelidikan kematian diplomat muda Kemlu tersebut.

"Tentu saya bakal meminta kepada teman-teman Komisioner Kompolnas untuk koordinasi dengan Polda untuk memandang progresnya, lidiknya dan sidiknya," kata dia di hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Rabu 16 Juli 2025.

Meski demikian, laki-laki nan juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri ini mengaku tetap belum mengetahui hasil dari penyelidikan kepolisian mengenai kasus tersebut. Dia juga bakal mengutus satu personil Kompolnas untuk ikut mengawasi nantinya.

"Saya belum tahu hasilnya, tapi saya bakal meminta nanti," pungkas Tito.

Selengkapnya