Menyoal Tekanan Darah Tinggi, Dialami Gustiwiw Sebelum Meninggal Dunia

Sedang Trending 13 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Musisi dan komedian Gustiwiw meninggal bumi pada Minggu (15/6/2025) di usia nan tetap sangat muda, ialah 25 tahun. Jenazah laki-laki berjulukan original Gusti Irawan Wibowo itu langsung dimakamkan di TPU Jatisari 2, Bekasi pada sore hari.

Setelah pemakaman, sang ibu berjulukan Sri Yulianti menceritakan gimana kronologi meninggalnya Gusti. Yulianti mengatakan sang putra sempat mengeluh pusing sebelum meninggal dunia.

Dari keterangan nan diterima keluarga, Gusti jatuh di bilik mandi dan ditemukan tidak ada degub nadi lagi. Dokter menduga Gusti mengalami tekanan hipertensi nan memicu gangguan pada jantungnya.

"Sempat kata temannya pusing, terus setelah master diagnosis, tensinya tinggi terus jadi jantung," cerita Yulianti dikutip dari detikpop, Senin (16/6/2025).

"Ini memang mendadak, makanya saya gak percaya waktu ditelepon tadi sekitar jam 7-an (pagi), saya nggak percaya," sambungnya.

Berkaitan dengan kondisi nan dialami Gusti sebelum meninggal, tekanan hipertensi merupakan kondisi nan terjadi ketika kekuatan darah nan mendorong tembok arteri terlalu tinggi secara konsisten.

Dikutip dari Mayo Clinic, tekanan darah nan termasuk tinggi berada di nomor 130/80 mmHg alias lebih tinggi. Sedangkan, tekanan darah normal berada di nomor maksimal 120/80 mmHg.

Umumnya tekanan hipertensi tidak memunculkan gejala. Bahkan indikasi bisa tidak muncul bertahun-tahun meski mengalami masalah tekanan darah tinggi.

Tapi, beberapa tanda nan mungkin muncul meliputi sakit kepala, sesak napas, dan mimisan. Gejala-gejala ini tidak spesifik dan biasanya baru muncul jika sudah masuk tahap nan parah.

Beberapa aspek akibat masalah tekanan hipertensi meliputi:

  • Obesitas alias kelebihan berat badan.
  • Kurang berolahraga.
  • Tingkat stres tinggi.
  • Kebiasaan merokok alias vaping.
  • Penyakit kronis tertentu, seperti penyakit ginjal alias diabetes.
  • Terlalu banyak konsumsi garam.
  • Konsumsi alkohol berlebihan.
  • Usia nan semakin tua.
  • Riwayat Keluarga.

Tekanan darah berlebihan pada tembok arteri dapat merusak pembuluh darah dan organ tubuh. Perubahan style hidup nan lebih sehat diperlukan untuk mengatasi aspek akibat tekanan darah tinggi.

Tekanan hipertensi nan tidak terkontrol dengan baik dapat memicu komplikasi seperti:

  • Serangan jantung.
  • Stroke.
  • Aneurisma.
  • Gagal jantung.
  • Sindrom metabolik.
  • Masalah ginjal.
  • Masalah mata.
  • Gangguan otak dan memori.
  • Demensia.

(avk/kna)

Selengkapnya