Menteri Maman Beberkan Ojol Status Umkm Lebih Untung Daripada Karyawan

Jakarta, detikai.com - Wacana soal driver ojek online menjadi tenaga kerja terus bergulir. Namun, Menteri UMKM Maman Abdurahaman mengungkapkan rencananya untuk memasukan driver ojek online sebagai UMKM.

Dia menjelaskan, jika ojol dijadikan pekerja, jumlah nan terakomodasi hanya 15%-20% dari total nan ada sekarang. Sebab sebagian besar adalah mereka nan mau menjadikan aktivitas ini sebagai pekerjaan paruh waktu dan banyak dari mereka belum mempunyai pendidikan nan memadai.

Dengan UMKM, para driver bisa mendapatkan insentif pemerintah. Misalnya subsidi BBM dan juga gas LPG.

"Kita bayangkan treatment sebagai tenaga kerja mengikuti sistem ketenagakerjaan. Sebagian besar nan masuk sebagai mitra nan mengejar pekerjaan paruh waktu, mau punya aktivitas lain," jelasnya dalam Media Briefing di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

"Satu-satu jalannya adalah di-treatment sebagai UMKM, bisa mendapatkan insentif nan diberikan pemerintah," dia menambahkan.

Jika tetap menjadikan driver sebagai pekerja, pertanyaan berikutnya adalah siapa nan bakal bertanggung jawab pada mereka nan tidak bisa mendapatkan proses rekrutmen tersebut. Pada akhirnya, Maman mengatakan bakal jadi masalah sosial lagi.

Terkait skema menjadikan ojol sebagai UMKM, Maman menjelaskan tengah menggodok patokan Peraturan Menteri, lantaran sesuai landasan UU UMKM dan juga PP 7/2021 mengenai perlindungan UMKM.

Dia menambahkan peraturan itu perlu dilakukan sinkronisasi lagi dengan pihak terkait, ialah Kementerian Perhubungan, Kementerian Hukum, dan Kementerian Komunikasi dan Digital.

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi juga mencontohkan beberapa negara lain nan menjadikan ojol sebagai pegawai hanya bisa menyerap sebagian mini driver saja. Misalnya Spanyol hanya 17% dan Swiss sekitar 33-37%.

"Kalau misalnya jumlah pengemudi online berkurang, misalnya roda dua ojol mengantar penumpang, makanan. Kalau pengantar makanan berkurang, UMKM nan dilayaninya juga berkurang," ucapnya.

Ojol daftar BPJS-TK

Dalam kesempatan itu, Grab berbareng Kementerian UMKM dan BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan rekrutmen bagi mitra pengemudi dan merchant. Masyarakat bisa langsung menjadi mitra dalam hitungan jam, baik langsung 'narik' menjadi driver alias membuka bisnisnya.

"Semuanya bisa langsung hari ini mereka nan daftar bisa langsung on bit jika persyaratan sudah ada. Merchant bawa peralatan dagangan dan bisa difotoin sudah langsung bisa," ujar Neneng.

Dia juga menjelaskan tiap rekrutmen mitra driver bakal langsung ditawarkan menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Iuran nan ditetapkan sebesar Rp 16.800 per bulan.

Grab Indonesia juga mendorong para drivernya untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Termasuk melalui kopi darat nan dilakukan dengan para pengemudi.

Neneng mengatakan ada beberapa driver nan tidak mendaftarkan diri lantaran tetap menjadi peserta dari tempat pekerjaan nan lama. Adapula nan sudah terdaftar dari aplikator ride hailing, mengingat beberapa pengemudi tidak hanya menggunakan satu aplikasi saja untuk menjadi pengendara ojol.

"Jadi, semua kanal nan bisa kami lakukan, kami lakukan, dan kami juga, sudah bekerja sama dengan BPJSTK agar daftarnya lebih seamless," jelasnya.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Beda Pendapatan Grab dan Gojek dari Food dan Ojol, Segini Hitungannya