Banyak Negara Lumpuh Di 2025, Cek Daftar Lengkapnya

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com - Dunia mengalami guncangan sepanjang 2025. Bukan hanya perang bersenjata nan tetap terus berjalan di beberapa negara, tetapi juga perang siber dan musibah alam nan kian mengkhawatirkan.

Ada banyak juga kejadian nan menyebabkan kelumpuhan akses telekomunikasi di beberapa wilayah. Faktor dan dampaknya beragam, mulai dari gangguan internet, krisis pasokan listrik, hingga kerusakan kabel optik dan rumor teknis lainnya.

Perusahaan teknologi Cloudflare merilis laporan mengenai kelumpuhan internet sepanjang kuartal-II (Q2) 2025. Sebelumnya, Cloudflare mencatat tak ada negara nan memerintahkan pencabutan akses internet sepanjang Q1 2025.

Namun, pembatasan nan diamanatkan negara kembali bertindak dengan galak ketika Libya, Iran, Irak, Suriah, dan Panama memberlakukan pemutusan akses internet di Q2 2025.

Di Iran, ada beberapa kali kasus internet lumpuh menyusul penyerangan besar-besaran di situs nuklir negara tersebut. Pembatasan sementara terjadi selama beberapa jam pada 13 Juni 2025, dilanjutkan gelombang kedua pada 17 Juni 2025.

Alasannya adalah mitigasi terhadap ancaman serangan siber. Sehari setelahnya, internet kembali diputus untuk argumen nan sama.

Pemutusan internet juga terjadi di beberapa penyedia jaringan Libya pada 16 Mei 2025 dan dilaporkan dilakukan oleh para pemimpin negara tersebut sebagai tanggapan atas protes publik terhadap Pemerintah Persatuan Nasional.

Di Irak, pemutusan internet disebut-sebut sebagai upaya untuk mencegah kecurangan dalam ujian nasional. Pemutusan ini berjalan selama beberapa jam setiap hari, mulai 20 Mei 2025 hingga 4 Juni 2025 untuk ujian sekolah menengah pertama, dan mulai 14 Juni 2025 hingga 3 Juli 2025 untuk ujian persiapan sekolah. Di wilayah Kurdistan, pemutusan dimulai pada 1 Juni 2025 dan berjalan hingga 6 Juli 2025.

Suriah juga memutus akses internet untuk mencegah kecurangan dalam ujian. Seperti Irak, Suriah telah melakukannya selama beberapa tahun.

Namun, tahun ini pemerintah hanya memerintahkan pemutusan sementara akses seluler di wilayah dekat pusat ujian. Pemutusan ini dilakukan pada 21, 24, dan 29 Juni 2025 untuk "Sertifikat Pendidikan Dasar", dan dijadwalkan antara 12 Juli 2025 dan 3 Agustus 2025 untuk Pendidikan Menengah.

Di Panama, penangguhan jasa internet seluler dan rumah tangga nan diamanatkan pemerintah dimulai pada 21 Juni 2025 sebagai respons terhadap protes dan demonstrasi. Penangguhan ini semestinya berhujung pada 25 Juni 2025, tetapi diperpanjang hingga 29 Juni 2025.

Krisis Listrik

Pemadaman listrik nan menghantam Spanyol dan Portugal pada 28 April 2025 juga membawa akibat pada akses internet. Pemadaman listrik disebabkan oleh beberapa kegagalan teknis, dengan lampau lintas internet turun sekitar 80% dalam beberapa jam berikutnya di Spanyol, dan hingga 90% di Portugal.

Lalu lintas kembali ke tingkat nan diharapkan sekitar pukul 01.00 waktu setempat pada tanggal 29 April.

Maroko juga terdampak oleh kejadian di Spanyol. Perusahaan telekomunikasi Orange Maroc melaporkan bahwa lampau lintasnya terganggu setelah pemadaman nan memengaruhi hubungan internasional.

Wilayah lain nan mengalami pemadaman listrik nan menyebabkan gangguan internet secara luas pada Q2 2025 antara lain Curacao, Maladewa, Makedonia Utara, Saint Kitts dan Nevis, serta Puerto Riko.

Gangguan Infrastruktur Telekomunikasi

Di tempat lain, kerusakan pada kabel fiber optik menjadi penyebab gangguan internet bagi beberapa operator. Digicel di Haiti mengalami gangguan jasa internet total pada 28 Mei 2025.

Gangguan tersebut oleh kabel nan rusak di darat, bukan prasarana bawah laut. Airtel di Malawi juga mengalami gangguan internet selama 90 menit pada 24 Juni 2025, nan disebabkan oleh vandalisme nan terus-menerus pada jaringan fiber optik mereka.

Pada 21 Mei, pembaruan router nan bermasalah menyebabkan gangguan bagi pengguna Bell Canada di Ontario dan Quebec. Gangguan ini berjalan cukup singkat, dengan lampau lintas kembali ke tingkat nan diharapkan hanya satu jam kemudian, tetapi lampau lintas turun hingga 70% selama periode tersebut.

Pelanggan Lumen/CenturyLink di seluruh wilayah Amerika Serikat (AS) mengalami gangguan jasa internet nan meluas pada 19 Juni 2025, nan berjalan selama beberapa jam.

Cloudflare menyatakan bahwa gangguan ini kemungkinan disebabkan oleh masalah DNS, lantaran mereka menyatakan bahwa pengguna nan mengganti DNS resolver mereka ke jenis 1.1.1.1 milik Cloudflare dapat terus mengakses jasa internet.

Cloudflare melaporkan bahwa penyedia internet Rusia, ASVT, menjadi sasaran serangan penolakan jasa terdistribusi (DDoS) besar-besaran pada 28 Mei nan menyebabkan pemadaman internet total selama beberapa hari.

Serangan tersebut mencapai 70,07 Gbps alias 6,92 juta paket/detik dan berjalan selama kurang lebih 10 jam, meskipun lampau lintas jaringan tetap di bawah tingkat nan diharapkan sepanjang minggu berikutnya.

Gangguan Tak Diketahui

Selain gangguan-gangguan nan disebabkan aspek nan teridentifikasi, ada pula kelumpuhan akses internet yang disebabkan aspek tak terdeteksi sepanjang Q2 2025.

Pada 1 April 2025, Telia Finlandia melaporkan gangguan nan meluas pada hubungan info jaringan seluler dan fixed-broadband, nan mengakibatkan pemadaman singkat nan nyaris menyeluruh antara pukul 09.30 dan 10.15 waktu setempat.

Pada 7 Mei 2025, SkyCable di Filipina mengalami pemadaman internet total, dengan lampau lintas di seluruh jaringan turun menjadi nol. SkyCable tidak mempublikasikan info apa pun mengenai penyebab gangguan jasa selama 8 jam tersebut, menurut laporan Cloudflare.

Penyedia jasa seluler Thailand, TrueMove H, juga mengalami pemadaman nasional pada 22 Mei 2025, tetapi juga tidak memberikan argumen resminya. Laporan di media lokal menyatakan bahwa perihal itu disebabkan oleh kesalahan teknis, seperti masalah pada server DNS perusahaan.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Selengkapnya