Mensos Undang Guru Sekolah Rakyat Dengar Arahan Prabowo Di Jakarta

Sedang Trending 11 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Yogyakarta, detikai.com --

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyatakan bakal mengundang para kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat (SR) ke Jakarta untuk mendapatkan pengarahan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto.

"Kepala sekolah (SR) ini semua sudah mengikuti pembekalan. Kalau pembimbing baru dimulai, tapi masih online, nan pada saatnya kami minta kesediaan Presiden kelak untuk memberikan pengarahan langsung kepada kepala sekolah dan seluruh guru. Insya Allah bakal berkumpul di Jakarta, jika memungkinkan," kata Gus Ipul kala meninjau SR 20 di Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY, Rabu (16/7).

Gus Ipul belum menentukan kapan penyelenggaraan pemberian pengarahan ini. Pasalnya, dia tetap mempertimbangkan agenda dari Prabowo selaku presiden nan menggagas program Sekolah Rakyat di bawah Kementerian Sosial.

Sekjen PBNU itu bilang, saat ini terhitung ada 100 kepala sekolah dari total 100 unit Sekolah Rakyat nan disiapkan. Sementara pembimbing berjumlah 1.500 lebih, lampau tenaga pendidik 2 ribu.

Menurut Gus Ipul, dari 100 unit Sekolah Rakyat itu bisa memfasilitasi pendidikan bagi 9.700 lebih siswa dari kalangan family miskin alias miskin ekstrem berasas Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Adapun sejumlah Sekolah Rakyat nan mulai beraksi sejak Senin (14/7) kemarin, kata Gus Ipul, tetap menggunakan gedung sementara meminjam aset di daerah.

Oleh karenanya, lanjut dia, pemerintah pusat bakal melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tetap bakal melakukan pembangunan untuk gedung permanen Sekolah Rakyat di 100 titik nantinya. Sementara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bekerja mencarikan lahan.

"Jadi, ini (Sekolah Rakyat nan sekarang) sifatnya sementara hanya untuk satu tahun ke depan. Sekarang sudah dirancang, bulan September insyaallah Kementerian PU sudah memulai membangun di 100 titik itu," imbuh Gus Ipul.

"Tapi kelak bakal ada partisipasi swasta juga. Jadi bisa lebih dari 100 lah. Tahun ini dibangun, tahun depan insyaallah selesai," sambungnya.

Lebih jauh, Gus Ipul mengungkap ada sejumlah hambatan nan ditemukan selama penyelenggaraan program Sekolah Rakyat sejak hari pertama Senin kemarin. Beberapa di antaranya nan dilaporkan adalah kekurangan air hingga aliran listrik nan tiba-tiba putus.

Akan tetapi, klaim dia, semua persoalan itu bisa diatasi dan tak menimbulkan masalah berarti. Terlebih, para kepala sekolah di tiap-tiap Sekolah Rakyat sudah melalui pembekalan, sehingga bisa mencari solusi untuk tiap persoalan, termasuk dengan bekerja sama pemerintah daerah.

Gus Ipul mengklaim untuk para peserta didik antusias mengikuti aktivitas pembelajaran alias kehidupan berasrama di Sekolah Rakyat. Meski, diakui ada satu dua siswa nan mungkin tetap belum terbiasa.

"Ya secara umum ada juga ini nan sakit, satu dua, ada nan mungkin kangen rumah. Ada lah nan seperti itu. Tapi secara umum bisa diatasi," katanya.

(kum/kid)

Selengkapnya