Mensesneg Pastikan Prabowo Tidak Reshuffle Kabinet Dalam Waktu Dekat

• 

• Berita

• Politik

Kamis, 17 April 2025 - 14:29 WIB

Jakarta, detikai.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi angkat bicara soal reshuffle alias perombakan menteri di Kabinet Merah Putih. Dia menyebut, belum ada rencana reshuffle dalam waktu dekat.

"Enggak ada reshuffle," kata Prasetyo Hadi kepada wartawan Kamis, 17 April 2025.

Prasetyo lantas mengungkit pernyataan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia soal rencana reshuffle.

Dia mengatakan, reshuffle nan dimaksud Bahlil itu berangkaian dengan kepengurusan kader Partai Golkar. Prasetyo memastikan reshuffle nan dikatakan Bahlil tak ada kaitannya dengan Menteri Kabinet Merah Putih.

"Itu reshuffle Pak Bahlil, di kepengurusan Partai Golkar. Bukan (reshuffle Kabinet Merah Putih). Enggak ada, enggak ada (rencana reshuffle menteri), sama sekali enggak ada," jelas Prasetyo. 

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengatakan bakal ada reshuffle alias pergantian struktur kepengurusan partai berlambang pohon beringin itu. Dia menyebut, reshuffle pengurus Golkar tak berbeda jauh dengan reshuffle kabinet.

Hal itu disampaikan Bahlil dalam aktivitas legal bihalal Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Rabu, 16 April 2024.

"Sebentar lagi ada reshuffle nanti. Reshuffle kepengurusan Partai Golkar itu sama dengan reshuffle kabinet. Tidak mesti menunggu satu alias dua tahun. Ada pengurus nan mungkin tidak cocok dengan tugasnya, ya kita change-lah, enggak apa-apa. Ini kan Partai Golkar adalah aset negara dan milik kita semua, bagi seluruh rakyat Indonesia nan mencintai Partai Golkar ini," ujarnya.

Reshuffle ini kata Bahlil, tak hanya di level kepengurusan partai tapi juga untuk kadernya nan menduduki kedudukan di lembaga negara seperti DPR. Dia pun menyinggung sosok Misbakhun selaku Ketua Komisi XI DPR RI. 

"Pak Misbakhun, di mana Misbakhun ya? Lagi lari? Bilang sama dia, sekarang Golkar tidak memerlukan pelari, nan Golkar butuhkan ahli filsafat ekonomi nan setiap saat kudu ada di Jakarta untuk dimintai pendapatnya. Kalau tetap mau berlari, tanyakan, mana prioritas? Lari alias penugasan di Komisi? Karena banyak personil Komisi XI juga nan tunggu peralatan ini, kira-kira begitu. Ya kita fair-fair saja, tidak apa-apa," tuturnya.

Bahlil mengingatkan kedudukan nan diemban kader Golkar bukanlah warisan. Semua kader kata dia mempunyai kewenangan untuk menduduki kedudukan tertentu.