Menhan Sebut Tni Bakal Produksi Obat, Disuplai Ke Kopdes Merah Putih

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Kamis, 01 Mei 2025 05:15 WIB

Menhan Sjafrie menjelaskan obat hasil produksi pabrik milik TNI itu bakal disalurkan ke Koperasi Merah Putih dengan kerja sama berbareng Kementerian Kesehatan. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Jakarta, detikai.com --

Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan TNI bakal memproduksi obat-obatan melalui laboratorium farmasi militer nan sudah direvitalisasi menjadi pabrik obat pertahanan negara.

Sjafrie menjelaskan obat hasil produksi pabrik milik TNI itu bakal disalurkan ke Koperasi Merah Putih dengan kerja sama berbareng Kementerian Kesehatan.

"Kita tahu nilai obat di Indonesia tinggi sekali, kita juga sudah melakukan revitalisasi laboratorium farmasi nan ada di angkatan menjadi satu pabrik farmasi obat pertahanan negara, sehingga diharapkan kelak produksi obat kita nan kita bakal kerjakan," kata Sjafrie dalam rapat berbareng Komisi I di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan juga bisa kita sumbangkan obat-obat nan kita produksi itu kepada rakyat di desa, dengan adanya koperasi desa kelak nan bakal dibentuk, maka apotek-apoteknya ini bakal kita suplai dari obat nan kita buat di pabrik obat terpusat ini," sambungnya.

Selain itu, Sjafrie mengungkap sejumlah persoalan nan dialami Rumah Sakit (RS) nan dimiliki institusi TNI. Salah satunya, kata dia, tetap ada RS nan belum terakreditasi.

"Menyangkut rumah sakit kita mempunyai sejumlah 145 rumah sakit TNI dari seluruh wilayah nasional kita. Tapi tetap ada 29 rumah sakit nan belum terakreditasi," jelas Sjafrie.

Sjafrie menjelaskan puluhan RS milik TNI itu belum terakreditasi lantaran persoalan kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan keahlian jasa dasar nan diperlukan untuk para tenaga kesehatan.

Oleh lantaran itu, dia terus mendorong Universitas Pertahanan untuk menghasilkan tenaga medis untuk mengatasi persoalan ini.

Tak hanya itu, Sjafrie mengatakan saat ini pihaknya telah diberi izin dari Kementerian Kesehatan agar master ahli asing dapat berpraktek di rumah sakit institusi.

"Alhamdulillah Kementerian Kesehatan sudah memberikan lampu hijau bahwa dokter-dokter asing boleh praktek di rumah sakit lembaga tidak secara individu," tutur dia.

(mab/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya