ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso bakal mengevaluasi kebijakan pengedaran dan produksi Minyakita usai Lebaran. Evaluasi ini dilakukan menyusul adanya beragam temuan kasus kecurangan pada pengedaran Minyakita.
Budi menjelaskan, pihaknya tetap mendalami motif utama kecurangan nan dilakukan oleh para produsen Minyakita. Ia enggan menyimpulkan penyebab kecurangan nan dilakukan produsen Minyakita.
"Kita pengin tahu dulu, penyebabnya apa dulu. Penyebabnya itu kita belum tahu. Jadi, tapi kelak saja setelah Lebaran ini. Jadi, kita nan krusial pasokan untuk Lebaran terjaga, nilai terjaga, ya. Ini kan tiga minggu lagi sudah selesai. Kita konsentrasi di situ ya, kita amankan harga-harga," kata Budi di Kemendag, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengatakan, hasil pertimbangan ini bakal dijadikan dasar perubahan kebijakan Minyakita. Sepanjang belum ada hasil evaluasi, dia mengaku tidak dapat memastikan penyebab kecurangan produsen Minyakita.
"Jadi kan semua kebijakan itu bisa dievaluasi. Kita liat dulu apa penyebab masalah-masalah ini apa. Belum tentu juga lantaran HET-nya kan belum tentu juga. Makanya kita pertimbangan dulu. Kita evaluasi, hasil evaluasinya apa, perlu perubahan alias tidak," ungkapnya.
Lebih jauh, Budi juga mengaku bakal terus berkomunikasi dengan para pemasok minyak untuk memastikan pemenuhan stok. Selain itu, dia juga turut mengawasi pihak pengemasan alias repacker.
"Kita komunikasi terus dengan produsen, jangan sampai tersendat, terus juga dengan pemasok sama repacker. Repacker kan juga sekarang sering kita awasi ya. Akan kita pantau terus, bakal kita awasi. Jangan sampai tetap ada nan nggak sesuai kebutuhan," tutupnya.
Untuk diketahui, Kemendag menutup salah satu produsen minyakita PT Artha Eka Global Asia (AEGA) di Karawang, Jawa Barat, Kamis (13/3). Dari penutupan produsen tersebut, Kemendag mengamankan sebanyak 140 karton dengan volume kurang dari 1 liter dan 32.284 botol kemas kosong berukuran 750-800 ml.
Langkah tegas ini merupakan tindak lanjut dari laporan nan diterima Kemendag dan Satgas Pangan Polri. Mulanya, laporan itu diterima kepada produsen minyak di area Depok. Sayangnya, begitu sampai di lokasi, produsen tersebut rupanya sudah menutup pabrik kemasnya.
Setelah melakukan penelusuran, ditemukan kebenaran Artha Eka Global Asia (AEGA) memindahkan letak pabrik kemasnya ke area Karawang Sentra Bizhub, Karawang, Jawa Barat. Pabrik itu lah nan hari ini ditutup Kemendag dan Satgas Pangan Polri.
"Jadi PT AEGA pindah ke sini baru sekitar 1 bulan. Nah seperti teman-teman lihat, kita temukan banyak botol-botol nan berukuran 750 mL nan rencananya bakal digunakan untuk produksi MinyaKita," kata Budi di pabrik kemas MinyaKita PT AEGA, Kabupaten Karawang, Kamis (13/3/2025).
"Ya ini akhirnya belum sempat diproduksi dan sudah ketahuan dari tim pengawas sehingga tidak bisa memproduksi lagi, dan ini perusahaan sudah tidak boleh berproduksi lagi," tukasnya.
(ara/ara)