Manfaat Mengonsumsi Jahe Dan Kunyit, Termasuk Menyehatkan Jantung

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Jahe dan kunyit merupakan ramuan dapur nan kerap dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Keduanya kaya bakal nutrisi serta antioksidan nan dapat membantu mencegah beragam macam masalah kesehatan.

Jahe dikenal berfaedah untuk mengatasi mual, muntah, nyeri nan berasosiasi dengan osteoarthritis. Jahe juga telah terbukti dapat membantu mengendalikan kadar gula darah.

Di sisi lain, kunyit kerap digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, jangkitan saluran pernapasan, dan nyeri arthritis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah studi menunjukkan mengkombinasikan jahe dan kunyit dapat memberikan faedah nan signifikan bagi kesehatan, khususnya dalam melawan peradangan dan melindungi dari akibat penyakit kronis tertentu.

Lantas, apa saja faedah nan diperoleh dari rutin mengonsumsi jahe dan kunyit? Dikutip dari Health, berikut ulasannya.

1. Melawan Stres Oksidatif

Jahe dan kunyit kaya bakal antioksidan nan dapat mencegah stres oksidatif. Stres oksidatif adalah kondisi nan disebabkan oleh pengaruh radikal bebas dalam tubuh, nan dapat merusak sel dan jaringan.

Seiring waktu, stres oksidatif juga dapat meningkatkan akibat penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan jenis kanker tertentu.

Jahe dan kunyit mengandung beragam senyawa nan mempunyai pengaruh antioksidan kuat, seperti gingerol, shogaol, dan kurkumin. Berbagai penelitian telah menunjukkan senyawa-senyawa tersebut memberikan pengaruh antioksidan nan kuat ketika dikombinasikan.

2. Mengurangi Peradangan

Peradangan sejatinya merupakan sistem alami nan terjadi saat tubuh memulihkan diri dari cedera alias penyakit. Namun, peradangan nan terjadi terus-menerus dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti:

  • Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis
  • Depresi
  • Diabetes jenis 2
  • Penyakit Parkinson
  • Jenis kanker tertentu
  • Hipertensi
  • Penyakit jantung
  • Gangguan gastrointestinal, seperti radang usus besar
  • Asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

Antioksidan nan terkandung dalam jahe dan kunyit mempunyai pengaruh antiinflamasi kuat nan dapat mencegah terjadinya peradangan kronis.

Sebuah studi sel hewan menemukan bahwa shogaol (dari jahe) dan kurkumin (dari kunyit) merupakan senyawa utama nan membantu mengurangi peradangan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah pengaruh ini terlihat pada manusia.

3. Meningkatkan Imun Tubuh

Efek antiperadangan dan antioksidan dari jahe dan kunyit dapat menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat.

Jahe dan kurkumin, senyawa utama dalam kunyit, mempunyai sifat antimikroba nan kuat. Ini berfaedah keduanya dapat membantu membunuh dan mencegah pertumbuhan bakteri. Inilah argumen keduanya telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai obat alami untuk pilek.

Studi terdahulu juga menunjukkan ekstrak jahe dapat membantu mencegah masuk angin, melegakan sakit tenggorokan, dan mengurangi hidung tersumbat. Sementara, Kurkumin dapat memengaruhi sel darah putih dan membantu memperkuat pertahanan kekebalan alami tubuh.

4. Mengurangi Nyeri Kronis

Efek antiperadangan pada jahe dan kunyit dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat peradangan.

Sebuah penelitian terhadap 60 orang penderita osteoartritis dengkul membandingkan pengaruh ekstrak kunyit, lada hitam, dan jahe dengan Aleve (naproxen). Para peneliti menemukan kombinasi herbal tersebut sama efektifnya dengan Aleve dalam mengurangi rasa sakit dan peradangan jika dikonsumsi dua kali sehari selama empat minggu

5. Mengatasi Mual dan Gangguan Pencernaan

Jahe telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengatasi mual akibat kemoterapi, morning sickness, operasi, dan mabuk perjalanan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kandungan senyawa dalam jahe, seperti gingerol dan shogaol, nan membantu mempercepat pengosongan perut dan melancarkan pencernaan.

Sementara itu, kunyit dapat membantu mengatasi refluks asam. Sebuah penelitian menemukan kurkumin bisa sama efektifnya dengan Prilosec (omeprazole) nan digunakan untuk mengobati kondisi tersebut.

6. Mendukung Kesehatan Jantung

Asupan jahe dan kunyit dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dengan menurunkan peradangan, nan sangat mengenai dengan penyakit jantung.

Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi 2-4 gram jahe segar setiap hari dapat membantu menurunkan tekanan darah dan menurunkan akibat penyakit jantung. Tekanan hipertensi merupakan salah satu aspek akibat utama penyakit jantung.

Studi observasional lainnya menemukan bahwa orang nan mengonsumsi kunyit mempunyai akibat kematian akibat penyakit jantung nan jauh lebih rendah. Kunyit dapat membantu mencegah alias memperlambat aterosklerosis (penumpukan plak di arteri). Penumpukan plak dapat membikin arteri menyempit, sehingga mengurangi aliran darah dan menyebabkan nyeri dada alias serangan jantung.

Bukti terbaru menunjukkan jahe dapat berkedudukan dalam penurunan berat badan. Sebuah tinjauan uji coba terkontrol random menemukan bahwa mengonsumsi 2 gram suplemen jahe setiap hari selama lebih dari delapan minggu paling efektif untuk menurunkan berat badan.

Di sisi lain, penelitian pada tabung reaksi dan hewan menunjukkan bahwa kurkumin dapat mendukung penurunan berat badan dengan beberapa cara. Kurkumin dapat mematikan sel-sel lemak nan sedang berkembang dan mencegah terbentuknya sel-sel lemak baru. Kurkumin juga dapat meningkatkan metabolisme dan memperbaiki resistensi insulin.


(ath/kna)

Selengkapnya