Luhut Sebut Ri Surplus Telur & Daging Ayam Selama 20 Tahun

Jakarta -

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia surplus telur dan daging ayam dalam 20 tahun terakhir. Fakta ini baru diketahuinya seiring dengan penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurut Luhut keberadaan program MBG membantu penyerapan produk telur dan ayam produksi dalam negeri, sehingga juga mendatangkan multiplier effect bagi pembangunan daerah.

"Kita selama 20 tahun surplus telur ayam dan selama 20 tahun surplus daging ayam. Jadi dengan prorgam ini, itu semua terserap dan bakal menggerakkan ekonomi juga dalam bagian telor dan ayam. Ini baru kita tahu setelah jalan (program MBG)," kata Luhut, dalam konvensi pers, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (19/3/2025).

Atas kondisi ini, Luhut mengatakan,DEN berbareng dengan Badan Pangan Nasional (Bappenas) dan Badan Gizi Nasional (BGN) telah sepakat untuk melakukan pengawasna lebih intensif mengenai impor produk telur dan ayam. Hal ini selaras dengan pengarahan Presiden Prabowo Subianto.

"Misalnya bikin tray-nya, tidak boleh impor, suruh bikin lokal lantaran kita tetap memandang buatan luar. Satu padu untuk melakukan pengawasan, Presiden (Prabowo) tadi minta ini," ujarnya.

Sebagai informasi, Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada bulan Januari 2025 melaporkan stok telur ayam ras pada awal 2025 mencapai 29.318 ton. Sedangkan perkiraan produksinya di sepanjang tahun 2025 mencapai 6.479.086 ton.

Sementara itu, untuk produk daging ayam ras, stok pada awal 2025 mencapai 83.316 ton. Sedangkan perkiraan produksinya di sepanjang tahun 2025 mencapai 4.200.610 ton.

(shc/hns)