Lo Kheng Hong Ungkap Kebiasaan Warga Ri Yang Bikin Jatuh Miskin

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Pepatah terkenal menyebut irit pangkal kaya. Salah satu langkah efektif dalam berhemat adalah menyisihkan pendapatan untuk ditabung. 

Memiliki banyak tabungan membikin orang merasa mempunyai keamanan finansial. Namun, rupanya menabung di bank bisa membikin orang jatuh miskin, menurut penanammodal kenamaan Lo Kheng Hong.

"Menyimpan duit di bank sebetulnya membikin kita miskin secara pelan-pelan lantaran nilai duit kita semakin hari semakin turun," kata Lo Kheng Hong saat menjadi pembicara di aktivitas Capital Market Summit & Expo (CMSE), beberapa saat lalu.

Lo Kheng Hong juga memilih tidak membeli obligasi alias surat utang, lantaran menurutnya kembang nan diberikan juga tidak besar. "Saya juga tidak membeli emas," kata Lo Kheng Hong.

Lo Kheng Hong hanya tertarik membeli saham lantaran terbukti membuatnya kaya dan mempunyai kekayaan ratusan miliar. Siapa sangka, dia pernah cuan besar dari saham PT United Tractors Tbk (UNTR) nan merupakan momen awal dirinya mengeruk untung besar dari investasi saham.

Dia mengungkapkan argumen utama nan membikin dirinya berinvestasi saham, khususnya di Indonesia.

"Bursa saham Indonesia menawarkan imbal hasil tertinggi di antara bursa saham utama di bumi bagi penanammodal jangka panjang. Sudah terbukti! Saya berterima kasih saya ada di dalamnya," kata Lo Kheng Hong.

Hingga saat ini, kata Lo Kheng Hong, nyaris 99% masyarakat Indonesia tidak percaya jika investasi saham adalah pilihan terbaik. Masyarakat lebih menempatkan duit di bank alias dibelikan properti, dibanding beli saham.

Teliti Membeli Saham

Lo Kheng Hong sendiri merupakan orang nan sangat teliti dan bisa menghabiskan waktu lama membaca laporan finansial beragam perusahaan. Jerih payah nan dilakukan Lo Kheng Hong dalam meneliti laporan finansial menunjukkan bahwa dirinya tidak main-main dalam menentukan saham pilihan untuk investasi.

Lo Kheng Hong membeli saham UNTR pada 1998 silam. Pada saat itu, untung bersih UNTR minus Rp 1 triliun. Di sisi lain, pendapatan anak upaya Grup Astra itu sekitar Rp 2 triliun sampai Rp 4 triliun dengan untung operasional sekitar Rp 1 triliun. Dari situ, Lo Kheng Hong menilai untung bersih UNTR minus lantaran tekanan kurs.

Hasil pengamatan nan tajam terhadap investasi di UNTR ini menjadi momentum awal dari kesuksesan Lo Kheng Hong sebagai penanammodal saham. Cerita seperti ini bisa diulang kembali pada saham-saham nan lain.

Sebagai contoh, Lo Kheng Hong membeli saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) pada nilai Rp 1.000 per saham. Setelah itu, dia menjualnya pada nilai rata-rata Rp 10.000 per saham. Melalui investasi di saham INKP, Lo Kheng Hong sukses meraup cuan besar dari Rp 35 miliar menjadi Rp 350 miliar. Keuntungan besar ini didapat hanya dalam kurun waktu 1,5 tahun.

Lo Kheng Hong pun sanggup mengantongi cuan hingga 5.900% dari saham UNTR dan 900% dari saham INKP. Salah satu kunci sukses sebagai penanammodal saham bagi Lo Kheng Hong keahlian dalam mengontrol emosi.

Semoga cerita ini memberikan inspirasi bagi Anda dalam menghasilkan cuan dari saham!


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Logistik Batu Bara Tetap Tumbuh di Tengah Tekanan Global

Next Article Mau Investasi Saham? Simak Pesan dari Sri Mulyani

Selengkapnya