ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Kepala Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan, menyampaikan pandangannya mengenai gangguan jasa nan terjadi di Bank DKI belakangan ini. Trioksa menekankan pentingnya perlindungan biaya pengguna dan perbaikan sistem perbankan secara menyeluruh.
"Nasabah bisa menanyakan langsung kepada Bank DKI mengenai progres perbaikan dan langkah-langkah perlindungan biaya nasabah," ujar Trioksa kepada detikai.com, Rabu (23/4/2025).
Ia menambahkan, selama biaya pengguna tetap dapat diyakinkan aman, tidak ada urgensi untuk memindahkan biaya ke bank lain.
"Transaksi pun tetap bisa dilakukan dengan mendatangi instansi bagian Bank DKI," imbuhnya.
Lebih lanjut, Trioksa menilai Bank DKI kudu segera melakukan pertimbangan menyeluruh terhadap sistem nan melangkah saat ini. Ia juga menekankan pentingnya membikin business continuity plan (BCP) untuk menghadapi kemungkinan gangguan serupa di masa depan.
"Bank DKI perlu menjaga sistem nan ada dengan baik dan rutin melakukan monitoring. Dengan begitu, kejadian seperti ini tidak terulang kembali," pungkas Trioksa.
Sebelumnya, jasa Bank DKI sempat mengalami gangguan nan membikin sejumlah pengguna kesulitan mengakses jasa perbankan. Hingga saat ini, pihak Bank DKI terus berupaya memulihkan jasa dan memastikan keamanan biaya para nasabah.
Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Polri, Bank DKI Minta Publik Hormati Proses Hukum
Bank DKI meminta masyarakat menghormati proses norma dan menunggu pemeriksaan forensik digital nan tengah berjalan di Bareskrim Polri mengenai pemulihan sistem jasa bank tersebut.
"Bank DKI menghormati proses norma nan sedang berjalan dan membujuk publik untuk bersama-sama menunggu hasil forensik digital dari Bareskrim Mabes Polri," kata Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/4/2025).
Arie menjelaskan, proses forensik digital tetap terus dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengidentifikasi akar persoalan serta akibat nan ditimbulkan.
Arie juga mengatakan bahwa seluruh biaya pengguna tetap kondusif dan tidak mengalami pengurangan apapun.
Selama periode gangguan, transaksi antarrekening Bank DKI melalui aplikasi JakOne Mobile tetap melangkah normal.
Adapun jasa transaksi transfer antarbank melalui mesin ATM telah kembali beraksi secara normal sejak 8 April 2025.
Arie mengatakan, saat ini pihaknya sedang memperkuat sistem mitigasi akibat secara berkelanjutan, termasuk pada aplikasi JakOne Mobile dan sistem lainnya. Proses penguatan dilakukan melalui tahapan asesmen dan persetujuan dari Bank Indonesia sebagai regulator.
Bareskrim Polri tetap terus mendalami laporan mengenai gangguan sistem jasa di Bank DKI nan terjadi selama libur Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2025. Aduan tersebut diterima dari pihak Bank DKI pada 1 April 2025 lalu.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan bahwa penyelidikan kasus ini sedang melangkah secara intensif di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
"Bareskrim Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber tetap melakukan pendalaman terhadap laporan mengenai gangguan sistem Bank DKI. Kami pastikan bahwa proses ini dilakukan secara ahli dan transparan,” tutur Trunoyudo dalam keterangannya, Senin (21/4/2025).