Lawan Dolar As, Kalbe Farma (klbf) Bikin Perusahaan Di China

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com — PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dengan membangun perusahaan patungan alias joint venture di China, negara rival AS.

Direktur Keuangan Kalbe Farma Kartika Setiabudy mengatakan dengan demikian sebagian besar impor nan dilakukan Kalbe Farma menggunakan mata duit yuan Tiongkok namalain renminbi.

"Jadi kita membangun suatu joint venture dari letak di China, di mana sekarang untuk impor bahan-bahan obat, nan terutama memang datang dari China, ada juga dari India, tapi paling besar dari China, sekarang sebagian besar sudah menggunakan renminbi," kata Kartika saat konvensi pers RUPST Kalbe Farma di Kalbe Farma Business Innovation Center, Pulogadung, Kamis (22/5/2025).

Menurutnya, upaya ini memberi akibat nan sangat positif, lantaran sebelumnya impor dari China juga menggunakan dolar AS. Sekarang, beban biaya impor Kalbe Farma dapat ditekan dengan berkurangnya eksposur terhadap mata duit greenback.

Pada kesempatan nan sama, Direktur KLBF Mulialie menjelaskan bahwa perusahaan patungan besutan Kalbe Farma dengan perusahaan di China itu berada di Kota Shenzhen. Ia menjelaskan letak itu dipilih lantaran dekat dengan pusat rantai pasok bahan baku.

"Karena kita tahu bumi kan bahan baku untuk farmasi dan penemuan produk cukup banyak dari China, dan kita sudah melakukan kerjasama dan strategi bisnisnya cukup tepat, dengan ada datang di negara China, bekerja sama dengan mitra lokal, dan mendapatkan bahan baku nan berbobot dengan nilai nan baik, serta dalam denominasi renminbi," jelas Mulialie.

Ia melanjutkan pergerakan renminbi tidak berfluktuasi tinggi seperti dolar AS. Mulialie menambahkan, kehadiran Kalbe Farma di China tidak hanya untuk meraih bahan baku dengan nilai nan lebih murah, tapi juga untuk menggaet mitra-mitra upaya nan dapat menunjang upaya Kalbe Farma ke depan.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Menguat, Dolar AS Jatuh ke Level Rp 16.200-an

Next Article Video: Rupiah Anjlok ke 16.575 per USD, Terparah Sepanjang Sejarah

Selengkapnya